Berita Grobogan
Nestapa Petani Grobogan Jelang Lebaran: Sawah Jadi Padang Pasir Dampak Banjir, Rugi Miliaran Rupiah
Nasib pilu dialami petani di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan. Sawah jadi padang pasir setelah banjir, rugi miliaran rupiah.
Penulis: Fachri Sakti N | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, GROBOGAN - Nasib pilu dialami petani di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, jelang lebaran.
Berhktare sawah mereka berubah jadi padang pasir setelah banjir menerjang, hingga timbulkan kerugian miliaran rupiah.
Sawah petani yang seharusnya bisa ditanami kini terbengkalai karena tertimbun material banjir.
Baca juga: Kronologi Polisi Salah Tangkap Pencari Bekicot di Grobogan, Ancam Korban Mateni Kowe Ra Pateken
Baca juga: Jalur Kereta Api di Grobogan Kembali Amblas Diterjang Banjir, KAI Lakukan Rekayasa Perjalanan KA
Baca juga: 29 Napi Lapas Purwodadi Mengungsi ke Blora karena Kebanjiran, Kembali setelah Genangan Surut
Diketahui, banjir yang terjadi di Baturagung pada awal Maret 2025 lalu merupakan yang keenam kali sejak Januari 2025.
Banjir kali ini dampaknya tidak kalah besar dibandingkan dengan banjir pertama yang meluluhlantakkan permukiman warga.
Dampak paling terasa adalah kerugian yang dialami oleh para petani.
Sawah yang sebelumnya subur kini tertimbun pasir dan lumpur yang terbawa oleh aliran banjir dampak jebolnya tanggul Sungai Tuntang.
Ada sekitar 25 hektare sawah di Dusun Mintreng berubah menjadi lahan yang mirip dengan padang pasir dan lumpur.
Material banjir yang terbawa arus mengubur tanah sawah, membuatnya tidak dapat dipergunakan untuk menanam padi atau tanaman lainnya.
Menurut Sudharmanto, perwakilan warga sekaligus Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Baturagung, kerugian petani yang sawahnya berubah menjadi lautan pasir mencapai miliaran rupiah.
"Ada puluhan hektare, sekitar 25 hektare yang tertimbun, kerugiannya besar itu bisa mencapai miliaran rupiah kalau diakumulasi nilai panen," kata Sudharmanto saat ditemui Tribunmuria.com, Jumat (21/3/2025).
Sudharmanto menambahkan, sawah-sawah tersebut harus dipulihkan agar bisa kembali digunakan untuk pertanian.
Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk membantu memulihkan sawah petani di desanya.
"Kondisi saat ini dengan dampak yang begitu besar dan timbunan tanah yang begitu tebal, butuh uluran tangan dari pemerintah untuk mengembalikan fungsi tanah tersebut menjadi sawah kembali," ujarnya.
Warga menganggur karena sawah tak bisa ditanami
Sudharmanto menyebut saat ini petani kebingungan karena tak bisa menanami sawahnya.
"Saat ini tidak bisa menanam untuk musim tanam kali ini sampai sawahnya dipulihkan," kata Sudharmanto.
Ia juga khawatir warga kehilangan sumber penghasilan lantaran mayoritas warganya menggantungkan hidup dari hasil pertanian.
"Pengangguran karena rata-rata masyarakat Dusun Mintreng 90 persen adalah bertani dan menjadi mata pencaharian utama warga kami," imbuhnya.
Sudharmanto mengatakan warga saat ini hanya bisa pasrah sembari mengadu kepada pemerintah desa agar segera mendapat perhatian.
"Belum ada upaya dari warga, hanya menanyakan ke Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemdes, mengadukan nasib sawah mereka," tutur Sudharmanto.
"Dari Pemdes sendiri akan berkoordinasi dengan pihak terkait, karena sawahnya tidak akan bisa pulih dengan baik ketika tidak ada campur tangan langsung dari pemerintah pusat daerah dan provinsi," pungkasnya.
Berharap pemerintah segera turun tangan
Sementara itu, Hamidun, Kepala Dusun Mintreng, merasa prihatin atas bencana yang berkali-kali menimpa warganya.
Pihaknya kini tengah melakukan melakukan upaya-upaya untuk menangani masalah warga yang terdampak banjir, termasuk sawah yang tertimbun pasir dan lumpur.
"Atas bencana banjir ini kami dari pemerintah esa tentu sangat prihatin. Dari Pemdes Baturagung akan berkoordinasi dengan dinas terkait, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Pertanian ataupun dinas-dinas lainnya," kata Hamidun kepada Tribunmuria.com.
"Semoga dinas terkait terketuk pintu hatinya untuk memulihkan perekonomian di Dusun Mintreng, Baturagung," imbuhnya.
Hamidun menyadari mayoritas perekonomian warganya bergantung pada pertanian.
Bahkan warga semakin semangat bertani setelah Presiden Prabowo Subianto mencanangkan program ketahanan pangan.
Oleh sebab itu, Hamidun ingin keluhan warga Dusun Mintreng bisa didengar hingga pemerintah pusat.
"Perekonomian di Dusun Mintreng mayoritas atau hampir 90 persen dari pertanian."
"Bahkan warga kami antusias di bidang pertanian sebagai salah satu penyangga ketahanan pangan yang dicanangkan Pak Prabowo Subianto, semoga sampai ke pusat untuk mengatasi bencana ini," ucap Hamidun.
Pada saat lelang sawah desa, warga juga berbondong-bondong datang untuk menyewa sawah.
Namun ironis, kini sawah mereka terancam tak bisa ditanami karena tertimbun material banjir.
"Antusias untuk bertani sangat tinggi, terbukti dari lelang 'bondo deso' kemarin dua minggu yang lalu (sebelum banjir)," kata Hamidun.
Menurut hitungan Hamidun, setiap satu hektare sawah yang tertimbun pasir dan lumpur mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta.
Artinya, jika ada kisaran 25 hektare yang tertimbun, kerugian total ditaksir mencapai Rp1,25 miliar.
"Untuk yang terdampak menjadi seperti padang pasir itu sekitar 25 hektare, untuk kerugiannya satu hektare itu paling tidak Rp50 juta, dikalikan Rp50 juta kali 25 hektare," kata Hamidun.
"Belum lagi yang terkena bekas banjir berupa lumpur sampai ke lutut, itu juga tidak bisa ditanami untuk musim tanam berikutnya," imbuhnya.
Hamidun juga sepakat agar sawah petani segera dipulihkan agar perekonomian warga segera bangkit.
"Itu harus dipulihkan, menunggu musim kemarau untuk dikeruk menggunakan alat berat," pungkas Hamidun. (*)
Sound Horeg Resahkan Warga Purwodadi saat Jelang Sahur Disita Polisi, Pemilik Diminta Lakukan Ini |
![]() |
---|
Pilunya Nasib Tasripin Penderita Katarak di Grobogan, Tak Tahu Istrinya telah Meninggal di Rumah |
![]() |
---|
Tanggul Sungai Tuntang di Grobogan Jebol: Rendam Desa hingga Jalur Rel Kereta Semarang-Semarang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Rel Kereta di Papanrejo Grobogan Kembali Dikepung Air, Imbas Sungai Tuntang Meluap |
![]() |
---|
Kronologi Suporter Persipur Purwodadi Rusak RS Yakkum, Ngamuk Dikalahkan Persebi Boyolali di Liga 4 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.