Berita Jateng

Kisah Dokter Arfin, Putuskan Gabung Polri setelah Beri Pelayanan Kesehatan di Papua Pegunungan

Dokter keturunan Bugis-Papua, dr Arfinsasi Putra, bulatkan tekad jadi perwira Polri melalui SIPSS untuk mengabdi di tanah kelahirannya, Papua.

Dok Akpol
DOKTER ASAL PAPUA - Dokter keturunan Bugis-Papua, dr Arfinsasi Putra, bulatkan tekad jadi perwira Polri melalui SIPSS untuk mengabdi di tanah kelahirannya, Papua. Arfin lolos seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) 2025. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pengalaman memberikan layanan kesehatan masyarakat di wilayah Papua Pegunungan, membulatkan tekad dokter Arfinsasi Putra, bergabung jadi perwira Polri melalui jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Seperti apa?

Arfinsasi Putra (29) adalah dokter muda keturunan Bugis-Papua, lulusan Universitas Cendrawasih (Uncen), Papua.

Di bercerita, pengalamannya saat berikan layanan kesehatan di Papua Pegunungan tak akan terlupakan.

Akses, fasilitas, dan layanan yang masih terbatas menjadi tantangan tersendiri. 

Selain itu, dr Arfin juga sempat menjalani program internship di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Februari 2022 hingga Februari 2023. 

Berangkat dari pengalaman-pengalaman itu, dia ingin mengabdi sebagai dokter sekaligus anggota Polri di tanah Papua, tempat kelahirannya. 

“Saya juga memang punya cita-cita jadi polisi, ketika internship di RS Bhayangkara Mataram saya jadi memahami peran dokter di lingkungan kepolisian,” kata dokter kelahiran 14 September 1995 itu, dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).

Dia bercerita, setelah lulus S-1 Kedokteran Umum dari Universitas Cendrawasih, Jayapura, Provinsi Papua, dan internship di RS Bhayangkara Mataram, Provinsi NTB, Arfin bertugas sebagai dokter di RS Daerah Oksibil, Papua Pegunungan.  

Di sanalah semangatnya makin menjadi untuk mengabdi jadi insan Bhayangkara. 

Dia selanjutnya lolos seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), yang merupakan jalur khusus bagi lulusan D4, S1 ataupun S2 untuk menjadi Perwira Pertama (Pama) Polri. 

“Saya memang mengikuti seleksi yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan,” kata Arfin, di Komplek Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang.

Meskipun bukan Orang Asli Papua (OAP), namun Arfin lahir dan besar di sana.

Dia berharap, setelah mengikuti pendidikan dan pengasuhan SIPSS selama 4,5 bulan ini dan resmi jadi perwira Polri, bisa nantinya bertugas sebagai dokter polisi di Papua. 

“Saya merasa sudah menjadi bagian dari Papua, saya ingin kembali ke sana (bertugas) untuk membantu di sektor kesehatan lewat jalur kepolisian,” tuturnya penuh semangat. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved