Berita Semarang
Cerita Dokter Putri dari Papua, dari Relawan Vaksin Merdeka hingga Masuk Polri melalui Jalur SIPSS
Berawal dari menjadi relawan COvid-19 di Wisma Atlet Jakarta, dokter Marlina Putri Purnamasari Pekpekai tertarik jadi perwira Polri melalui SIPSS.
"Itu hectic banget, apalagi kalau jaga di bagian critical, satu dokter umum ambil 3 lantai (bertanggung jawab) satu lantai isinya bisa puluhan pasien, dari yang ringan sampai berat,” sambung Putri yang berulang tahun tiap 18 Oktober itu.
Tugas sehari-hari di sana berinteraksi dengan para pasien menanyakan kondisi dan keluhannya.
Suatu waktu, ada pasien kategori ringan yang tiba-tiba drop, nafasnya memberat. Posisinya di lantai atas.
“Itu pasien di atas lantai 10 lah kira-kira, sementara IGD di tower bawah."
"Nah untuk menurunkan pasien, saya lari pakai baju APD itu ada kali 4 lantai saya lari, sampai atas terengah-engah, tapi saya lebih pikir pasien saya jadi tetap saya jalani,” cerita anak pertama dari 4 bersaudara itu.
Sebab memang bangunannya didesain sebagai wisma penginapan, bukan diperuntukan untuk perawatan medis, Putri menyadari betul berbagai kendalanya.
“Seperti mobilisasi pasien agak susah kan,” ungkap Putri, saat berada di komplek Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Selesai jadi relawan di Wisma Atlet Jakarta, Putri kembali jadi relawan medis di organisasi non-profit bernama Yayasan Tunas Bhakti Nusantara."
"Bersama teman-teman dokternya, Putri mendapat tugas sebagai relawan vaksinasi di Polres Metro Bekasi.
“Saat itu namanya Vaksin Merdeka,” kata Putri.
Sehari-hari, bersama dokter dari Urminkes Polres Metro Bekasi dan tim, Putri bertugas melakukan pengawasan vaksinasi yang sedang berjalan.
Dari situlah, dia mulai banyak berinteraksi dengan polisi, termasuk para kapolsek hingga kapolres setempat.
Putri melihat ada ketertarikan tersendiri di mana seorang dokter yang juga sebagai anggota Polri melakukan tugas pengabdiannya.
Berinteraksi dengan masyarakat, sekaligus juga mengabdikan diri di profesi kesehatannya.
“Dari situ saya tertarik, ternyata tupoksi polisi nggak hanya atur lalu-lintas, nangkep penjahat, tapi ternyata banyak banget."
Pegadaian Kanwil XI Semarang Gelar Khitan Massal, 200 Anak Dikhitan Gratis dengan Metode Modern |
![]() |
---|
Ontosoroh Modern dalam Monolog ‘Paramita’ Teater HAE Semarang, Peringati Seabad Pramoedya |
![]() |
---|
Rekomendasi 5 Barbershop Terbaik di Semarang, Apa Saja? Simak Daftarnya |
![]() |
---|
Ihwal TNI Masuk Kampus, Wakil Rektor UIN Walisongo Semarang: Seperti Zaman Orde Baru |
![]() |
---|
HUT ke-124 Pegadaian 'Meng-Emas-kan Indonesia', Edy: Terus Jadi Solusi Keuangan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.