Berita Jateng
Pemangkasan Anggaran, Dana Perbaikan Jalan Provinsi Jateng Dipotong hingga 50 Persen
Pemangkasan anggaran, dana perbaikan jalan provinsi Jateng turun hingga 50 persen. DPU BMCK Jateng gunakan dana CSR perusahaan untuk perbaikan jalan.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng terus melakukan perbaikan jalan provinsi meskipun menghadapi berbagai keterbatasan.
Kepala DPU BMCK Jateng, Hanung Triyono, mengatakan upaya tersebut akan dikebut agar jalan provinsi siap digunakan saat mudik lebaran.
"Untuk jalan-jalan provinsi, saat ini perbaikan terus dilakukan meski dengan keterbatasan."
"Namun, kami tetap berupaya menyelesaikannya sebelum Lebaran untuk memastikan kelancaran arus mudik," ujar Hanung, Kamis (13/2/2025).
Baca juga: Puluhan Kilometer Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Blora Kondisinya Masih Rusak Parah
Baca juga: Bupati Arief Rohman Ngutang Rp215 Miliar untuk Perbaiki Jalan Rusak di Blora: Sudah Disepakati
Selain jalan provinsi, perbaikan jalan nasional juga menjadi perhatian. Menurut Hanung, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait.
Namun, karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum cair, perbaikan dilakukan dengan dukungan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai pihak.
Hanung menyebutkan biaya perbaikan jalan mengalami penurunan. Dari yang sebelumnya sekitar Rp60 juta per kilometer, kini hanya Rp30 juta per kilometer.
Ia menyebut biaya ideal perbaikan jalan di angka Rp100 sampai Rp88 juta per kilometer.
Meski demikian, Hanung optimis percepatan perbaikan tetap dapat dilakukan.
"Biaya perbaikan mengalami penurunan, namun kami tetap optimis dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efisien."
"Hingga saat ini, sekitar 70 persen anggaran perbaikan telah digunakan dan sisanya akan dialokasikan melalui perubahan anggaran," jelasnya.
Prioritas perbaikan dan dampak cuaca
Sejumlah ruas jalan menjadi prioritas perbaikan, antara lain ruas Jepara-Keling dan Jalan Brigjen Sudiarto, Semarang.
Hanung mengungkapkan bahwa meskipun tambalan aspal di Jalan Brigjen Sudiarto tidak bertahan lama, pihaknya tetap melakukan pemeliharaan sembari mengusulkan peningkatan kualitas jalan dengan pembetonan di masa mendatang.
Ia juga menyoroti dampak cuaca sebagai faktor utama kerusakan jalan, terutama akibat hujan dan beban kendaraan berlebih.
Ruas jalan di Pantura, yang mayoritas beraspal, mengalami banyak kerusakan karena sering terendam air.
"Hujan sangat berpengaruh terhadap kondisi jalan. Banyak ruas yang terdampak, terutama di Jepara-Keling, Wiradesa-Kajen, Pekalongan, dan Wonogiri."
"Kami terus melakukan penambalan rutin untuk mencegah kerusakan semakin parah," tambahnya.
DPU BMCK menargetkan percepatan perbaikan hingga H-7 Lebaran, dengan puncak pengerjaan pada akhir Februari hingga Maret.
"Kami optimis bisa menyelesaikan perbaikan sebelum Lebaran."
"Pemeliharaan rutin akan terus berjalan, sementara proyek perbaikan skala besar akan menunggu pencairan anggaran," ujarnya.
Imbauan kepada Masyarakat Hanung juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di jalan rusak, terutama saat musim hujan.
"Lubang di jalan sering kali tertutup air sehingga sulit terlihat."
"Pengendara, khususnya sepeda motor, harus lebih waspada dan menghindari berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan yang tampak mulus tapi berlubang," imbaunya.
Ditambahkannya peran CSR dalam perbaikan jalan dalam menghadapi keterbatasan anggaran sangat penting, untuk itu DPU BMCK menggandeng pihak swasta melalui program CSR.
"Kami menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk balai besar dan perusahaan swasta, semisal Tanjung Jati, yang memiliki material fly ash bottom ash untuk membantu perbaikan jalan," kata Hanung.
Puluh killometer jalan provinsi di Blora rusak parah
Sebelumnya diberitakan, puluhan kilometer ruas jalan provinsi yang ada di Kabupaten Blora rusak parah.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Penilai Jalan, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi di Blora, Karyono, Kamis (19/12/2024).
"Total untuk jalan provinsi yang rusak parah di Kabupaten Blora itu ada 40 kilometer," katanya, kepada Tribunjateng.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan puluhan kilometer jalan provinsi itu sudah semestinya dilakukan perbaikan.
Puluhan kilometer jalan provinsi yang rusak itu tersebar di 3 titik ruas jalan provinsi di Kabupaten Blora.
"Jalan rusak ada di ruas jalan Singget-Doplang-Cepu, itu ada 10 kilometer," ujarnya.
Selain itu, jalan provinsi yang rusak juga terdapat di ruas jalan Kunduran-Ngawen- -Blora, dengan panjang 5 kilometer.
"Kemudian di ruas jalan Todanan-Ngawen, itu yang rusak ada sepanjang 25 kilometer."
"Jadi total jalan provinsi yang kondisinya rusak parah itu ada 40 km. Itu bisa dikatakan jalan yang usianya melampaui usia perencanaan," terangnya.
Karyono menyampaikan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi di Blora, setiap tahun mengajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar jalan provinsi yang rusak di Kabupaten Blora bisa segera diperbaiki.
"Pengajuan ke Provinsi sudah, hanya saja mungkin anggaran provinsi juga terbatas, dan akhirnya Blora juga nggak kebagian," paparnya. (*)
Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.