Berita Nasional
Siswa di Papua Demo Tolak Program Makan Bergizi Gratis: yang Kami Minta adalah Beasiswa Gratis
Siswa di Yahukimo, Papua Pegunungan, unjuk rasa menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menuntut pendidikan gratis atau beasiswa gratis.
Dalam rilis yang diterima BBC News Indonesia, mereka hanya mengizinkan program MBG di lingkungan sekolahnya "saat launching" pada Senin, 20 Januari 2025.
Namun mereka "tidak bisa mengizinkan untuk diadakan lagi kegiatan MBG di lingkungannya".
"Kalau memang ada bantuan makanan siap saji, kita boleh menyerahkan kepada pihak yayasan dan guru-guru untuk mereke mengelola dan membagikan makan kepada siswa-siswanya," kata Ketua PSW YPPK Kabupaten Intan Jaya, Pastor Dekan Yance Yanuarius Wadogouby Yogi, dalam rilisnya.
Hal itu dia tekankan, karena pihaknya tidak mau mendapatkan resiko dari pihak orangtua siswa maupun dari pandangan masyarakat.
"Apalagi di Intan Jaya adalah daerah konflik," ujar Pastor Dekan Yance.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Sekolah SMP YPPK Bilogai Dekeneat di Sugapa, Intan Jaya, Karpus Belau, mengatakan, pihaknya mengusulkan agar pembagian MBG dilakukan pihak sekolah atau yayasan.
Ini menurutnya penting, karena pihaknya mendasarkan informasi yang sebelumnya beredar di media sosial tentang MBG di Intan Jaya.
"Karena sebagian besar masyarakat masih belum begitu memahami program ini," kata Karpus kepada BBC News Indonesia, Selasa (4/2).
Dia juga mengusulkan agar pemerintah pusat lebih memperhatikan masalah sarana dan prasarana pendidikan di daerah konflik seperti Intan Jaya.
"Kami sangat membutuhkan lingkungan yang aman. Yang kami butuhkan di daerah ini tidak ada konflik lagi, supaya pendidikan bisa berjalan normal," tegasnya.
OPM tuding makanan padap progra MBG di Papua beracun
Sejumlah media di Indonesia melaporkan bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Kodap VIII Intan Jaya mengatakan pihaknya menolak program makan bergizi gratis (MBG) di wilayahnya.
"Makan [bergizi gratis] itu mengandung bahan berbahaya yang bisa meracuni generasi Papua jangka panjang.
"Kami tidak segan membakar sekolah dan membunuh para pengkhianat di Intan Jaya," kata pimpinan TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan ancaman keamanan tersebut merupakan tugas TNI dan Polri.
Menteri ATR Sebut 60 Keluarga Kuasai Hmapir 50 Persen Tanah Indonesia, LSKB: Distribusikan |
![]() |
---|
Aktivis Muda Nahdliyin Sayangkan Keterlibatan PBNU dalam Industri Tambang Ekstraktif |
![]() |
---|
MUI Minta Aparat Usut Tuntas Kasus Perusakan Bangunan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi |
![]() |
---|
Ihwal Putusan MK Pisahkan Pemilihan Umum, Zulfikar: Sebut Momen Penyesuaian Pemilu dan Pilkada |
![]() |
---|
Mau Berwisata Keliling Pulau Dewa Lebih Santai dan Nymana? Bali Touristic Sarankan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.