Berita Nasional

Siswa di Papua Demo Tolak Program Makan Bergizi Gratis: yang Kami Minta adalah Beasiswa Gratis

Siswa di Yahukimo, Papua Pegunungan, unjuk rasa menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menuntut pendidikan gratis atau beasiswa gratis.

|
Istimewa/BBC Indonesia via Kompas.com
Sejumlah siswa di Yahukimo, Papua Pegunungan, monolak program makan bergizi gratis (MBG), di Tugu Jam, pada Senin (3/2/2025). Donny Siep, salah seorang pemimpin pengunjuk rasa menyataka, yang mereka tuntut adalah pendidikan gratis atasu beasiswa gratis. (Istimewa/BBC Indonesia) 

Dalam poster dan spanduknya, mereka juga mempertanyakan kehadiran pasukan TNI dalam proses pembagian makanan bergizi secara gratis itu.

"Di sini kan daerah konflik, dan TNI bawa makanan itu dengan mobil perang, sehingga banyak pelajar dan orangtua siswa yang takut," papar Donny.

Apa reaksi Wakil Bupati Yahukimo?

Para siswa itu juga menuntut pendidikan "gratis, ilmiah dan demokratis".

Menanggapi tuntutan tersebut, Wakil Bupati Yahukimo terpilih, Esau Miram, mengeklaim program MBG telah diluncurkan di wilayahnya pada awal Januari 2025.

Menurutnya sebagian program itu "sudah berjalan dan sudah dinikmati".

Esau mengaku program itu telah mendapat tanggapan positif oleh para siswa.

"Kalau sekarang ada penolakan, maka pihak sekolah akan dipanggil untuk dengar apa yang menjadi penyebabnya sehingga ada penolakan," ujarnya.

"Yang terpenting saat ini bagaimana mencari formulasi yang tepat untuk penerapannya di wilayah pegunungan yang harus menggunakan pesawat," jelasnya.

Sejumlah media lokal melaporkan bahwa asisten II Setda Kabupaten Yahukimo, Bongga Sumule, membantah tuduhan program MBG mengabaikan budaya lokal.

"Tujuan kami murni kesehatan, yaitu menekan angka stunting yang mencapai 40 persen di Yahukimo. Menu disusun berdasarkan rekomendasi ahli gizi, tapi kami terbuka untuk evaluasi," paparnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo berjanji akan menggelar dialog terbuka dengan perwakilan pelajar dan tokoh adat untuk mencari solusi win-win solution.

"Kami apresiasi aspirasi pelajar. Dan akan kami laporkan ke pimpinan daerah dalam hal ini Bupati Yahukimo," ujar Bongga.

Seperti apa penolakan MBG dari Intan Jaya?

Dua pekan lalu, Minggu (19/01), penolakan serupa juga disuarakan Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Bilogai Dekenat Keuskupan Timika di Kabupaten Intan Jaya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved