Berita Semarang
Wayang Potehi Pasar Imlek Semawais Obati Dahaga Ariyato, Jadi Magnet Pengunjung Pecinan Semarang
Pertunjukan wayang potehi, kesenian yang saat ini sudah langka, di Pasar Imlek Semawis, di kawasan Pecinan, Semarang, menjadi magnet bagi pengunjung.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
Antusiasme masyarakat menonton wayang potehi ini selayaknya menelan obat rindu, bagi generasi baby boomer dan menjadi sesuatu yang baru bagi remaja dan anak-anak.
Seperti Ariyanto (75) yang datang dengan istrinya mengatakan bahwa niatnya datang ke Pasar Imlek Semawis Semarang hanya untuk berjalan-jalan saja.
Namun, ketika melintasi panggung mini wayang potehi Ariyanto langsung duduk untuk menunggu sesi kedua pertunjukan.
"Enggak saya jalan-jalan saja awalnya, terus kok ada wayang potehi saya duduk nunggu sesi keduanya."
"Sekarang ini pertunjukan wayang potehi sudah agak kurang ketimbang saat saya masih muda dulu," kata lelaki berambut putih itu, Sabtu (27/1/2025).
Ariyanto mengaku rindu untuk menonton pertunjukan Wayang Potehi, karena hanya setahun sekali dirinya bisa menyaksikan pertunjukan boneka tangan itu.
"Saya biasanya nonton di gang Lombok situ, tapi terakhir tahun lalu. Kalau kita mengikuti benar-benar dan nyimak alur ceritanya, itu bagus sekali."
"Saya jadi teringat waktu dulu ada pertunjukan gini (wayang potehi) itu yang nonton banyak banget, dan sampai berjam-jam juga berseri ceritanya," jelasnya.
Disela sesi pertama dan sesi kedua, Tribunjateng berkesempatan bertemu dengan sang dalang wayang potehi, Sutarto yang sudah menekuni bidangnya selama 48 tahun.
Dia bercerita, pada sesi pertama memainkan lakon Sun Gokong Perjalanan Ke barat dan untuk yang kedua akan memainkan lakon Siluman Ular Putih dalam tujuan menyambut tahun ular ini.
"Ada 80-an wayang yang saya bawa, khusus untuk menghibur di Pasar Imlek Semawis Semarang ini," kata dalang dari sanggar Fu He An Jombang Jawa Timur.
Sutarto mengatakan gelaran wayang potehi di Pasar Imlek Semawis akan berlangsung selama tiga hari mulai 26-27-28 Januari 2025. (rad)
Pegadaian Kanwil XI Semarang Gelar Khitan Massal, 200 Anak Dikhitan Gratis dengan Metode Modern |
![]() |
---|
Ontosoroh Modern dalam Monolog ‘Paramita’ Teater HAE Semarang, Peringati Seabad Pramoedya |
![]() |
---|
Rekomendasi 5 Barbershop Terbaik di Semarang, Apa Saja? Simak Daftarnya |
![]() |
---|
Ihwal TNI Masuk Kampus, Wakil Rektor UIN Walisongo Semarang: Seperti Zaman Orde Baru |
![]() |
---|
HUT ke-124 Pegadaian 'Meng-Emas-kan Indonesia', Edy: Terus Jadi Solusi Keuangan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.