Bencana Petungkriyono

Dandim Ungkap Alasan Ada Banyak Korban di Petungkriyono, 600 Petugas Gabungan Lanjutkan Pencarian

Dandim Pekalongan mengungkap alasan bencana alam di Petungkriyono telan banyak korban. Hari kedua, 600 personel dikerahkan untuk pencarian & evakuasi.

Penulis: Dina Indriani | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Petuga Basarnas dan relawan mengevakuasi korban tewas dampak bencana tanah longsor dan banjir bandang di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (22/1/2025). 

Sekda Yulian menambahkan bahwa mobil-mobil yang terlihat tertimbun di sawah berasal dari jalan yang menghubungkan Doro-Petungkriyono.

Penyebab bencana Petungkriyono

Banjir bandang dan tanah longsor di Petungkriyono disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Pekalongan sejak Senin (20/1/2025) kemarin. 

Selain Petungkriyono, beberapa wilayah lainnya seperti Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun juga terendam banjir.

"Di atas jalan tersebut terjadi longsor, sementara di bawahnya banjir lumpur menggenangi beberapa kecamatan seperti Kedungwuni, Wonopringgo, Karanganyar, Tirto, dan Wonokerto," jelasnya.

Kendala pencarian korban 

Pencarian korban yang terdampak oleh banjir bandang dan tanah longsor masih terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang bekerja sama dengan Basarnas dan relawan setempat.

Meskipun tim penyelamat berusaha keras, proses evakuasi terkendala oleh medan yang sulit dijangkau.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi, dalam siaran BreakingNews Kompas TV pada Selasa (21/1/2025) menjelaskan bahwa tim pencari korban mengalami kesulitan akses menuju lokasi terdampak.

“Evakuasi korban terdampak longsor maupun banjir bandang di Petungkriyono dipercayakan kepada Basarnas dan relawan."

"Tentunya koordinasi dengan BPBD kabupaten maupun provinsi terus berjalan,” ujar Bergas.

Ia menambahkan, medan yang sulit mengharuskan tim relawan merayap untuk mencapai titik-titik lokasi yang terdampak.

"Karena akses menuju lokasi pencarian sangat sulit, relawan harus merambat bertahap untuk bisa melalui medan yang berat,” lanjutnya.

Bergas juga menyebutkan bahwa saat ini, hujan deras masih mengguyur kawasan Petungkriyono, memperburuk kondisi dan menambah tantangan dalam proses evakuasi.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sementara tim masih melihat situasi, dengan Basarnas dan relawan yang terus bergerak," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved