Berita Kudus
Petani Kudus Mengeluh, Terdampak Menumpuknya Sampah di TPA Tanjungrejo: Lahan Tercemar Limbah
Petani di sekitar TPA Tanjungrejo mengeluh lahan dan sawah mereka tercemar limbah, dampak dari menumpuknya sampah di tempat pembuangan akhir tersebut.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kabupaten Kudus membludak.
Sampah melimpas nyaris menutup seluruh bagian TPA dan membludak sampai di dekat pintu masuk.
Kondisi ini terjadi sejak beberapa pekan belakangan. Hal itu diperparah dengan semakin meningkatkan kuantitas sampah yang datang untuk dibuang di TPA tersebut.
Baca juga: Menumpuknya Problem Sampah di Kudus: Volume Terus Bertambah, TPA Penuh, Alatnya Rusak
Baca juga: Khidmat, Puluhan Pemulung Gelar Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di TPA Tanjungrejo Kudus
Dari yang rata-rata sampah yang dibuang ke TPA 175 ton per hari, kini menjadi 200 ton lebih per hari.
“Overload sampah diakibatkan beberapa hal, pertama even atau hari besar biasanya sampai kami 175 ton per hari, ini bisa mencapai 200 ton lebih,” kata Kepala UPT TPA Tanjungrejo Eko Warsito.
Kenaikan kuantitas sampah yang terjadi saat ini, menurutnya, karena banyak aktivitas warga yang berlangsung saat libur Natal dan Tahun Baru.
"Kemudian juga dipicu dengan air hujan begitu hujan muncul tidak ada drainase."
"Pembuangan sangat bermasalah. Lonjakan sampah ini sejak satu bulan, kami sewa alat berat sekarang sudah dikembalikan," katanya.
Untuk operasional di TPA Tanjungrejo terdapat dua alat berat. Hanya saja satu alat berat rusak, sehingga tidak bisa maksimal dalam penggunaannya.
"Kalau memang alatnya itu memadai, sampah di TPA masih bisa ditata untuk 5 bulan sampai 1 tahun ke depan," kata Eko.
Kondisi ini akhirnya membuat penggarap lahan yang ada di sekitar TPA terdampak.
Salah seorang petani Khoirul Anaf yang menggarap lahan di sekitar TPA tanamannya rusak karena terdampak air limbah TPA.
"Kondisi lahan yang saya sewa rugi karena tercemar limbah," kata Anaf.
Lelaki 36 tahun yang sudah menggarap lahan di sekitar TPA selama 8 tahun tersebut baru kali ini lahannya terdampak. Lahannya terendam air berwarna hitam pekat dan bau.
Kontan tanaman tebunya pun rusak. Dari tiga kotak lahan yang dia garap, ini baru sato kotak yang terdampak limbah TPA. Satu kotak lahan luasnya sekitar 1.400 meter persegi.
"Efeknya kurang bagus untuk pertanian kurang maksimal," kata Anaf.
Menanggapi adanya dampak tersebut Eko telah mengirimkan nota dinas agar Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkubgan Hidup yang bertanggung jawab atas TPA tanjungrejo bisa segera memberikan solusi terbaik. (*)
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.