Berita Kudus

Geger! Jasad Pensiunan Guru di Kudus Bersimbah Darah di Kamar, Anaknya Santai Ngegame di Kasur

Bikin geger! jasad perempuan pensiunan guru di Loram Wetan, Kudus, ditemukan bersimbah darah di lantai kamar, anaknya santai ngegame di atas kasur.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Ketua RT menunjukkan kamar dari luar bangunan rumah tempat ditemukan jasad seorang lansia 66 tahun di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Selasa (12/11/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Jasad lansia pensiunan guru berinisial SS (66) ditemukan bersimbah darah di dalam kamar rumahnya di Dukuh Bagusan, RT 06/RW 02 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

Kejadian tersebut sempat menggegerkan masyarakat sekitar lantaran jasad SS ditemukan di dalam kamar dan di dalamnya ada anak kandungnya berinisial HG (29).

Jasad SS ditemukan pertama kali oleh putra keduanya YA pada Senin (11/11/2024) sore sekiranya pukul 16.30 WIB. 

Saat itu, YA bersama anaknya hendak mengirimkan makanan ke ibu dan adiknya yang tinggal bersama.

YA justru mendapati sang adik di dalam kamar bagian depan bersama ibunya yang tergeletak di lantai kamar. 

Ketua RT setempat, Abdul Rozak mengatakan, sebelum ditemukan jasad SS, warga sempat mencium bau menyengat di sekitar lokasi kejadian ketika melaksanakan kerja bakti, Minggu (10/11/2024).

Waktu itu, warga sama sekali tidak menaruh curiga apapun atas terciumnya bau menyengat layaknya bangkai.

Rasa penasaran yang sempat timbul di kalangan warga akhirnya terungkap keesokan harinya, Senin (11/11/2024) sore.

Bau tak sedap yang dicium warga sejak Minggu pagi ternyata bersumber dari jasad SS yang diperkirakan sudah meninggal 2-3 hari. 

"Awalnya warga tidak curiga, meskipun sempat itu ada yang mencium bau pas kerja bakti di hari Minggu dekat rumah Bu Sri."

"Tahu-tahu kemarin (Senin) sore, bau yang dicium adalah jenazah," terangnya saat dimintai keterangan, Selasa (12/11/2024).

Ihwal ditemukannya jasad SS, lanjut Abdul Rozak, diawali dengan laporan YA. 

YA merupakan anak kedua SS yang sudah menikah dan tinggal terpisah dari orangtua.

Tempat tinggal YA tidak jauh dari tempat tinggal orangtua di Desa Loram Wetan

Pada Senin sore sekiranya pukul 16.30 WIB, YA datang ke rumah ibunya di RT 06/RW 02 untuk mengantarkan makanan. 

YA datang bersama anaknya membawa makanan dan masuk ke rumah ibunya dengan menggunakan kunci cadangan.

"Pas kejadian, gerbang rumah dikunci, pintu rumah juga terkunci. Anak kedua Bu Sri bisa masuk dengan kunci cadangan."

"Akan tetapi tidak bisa membuka pintu utama rumah karena dikunci dari dalam," tuturnya. 

Mendapati semua akses masuk rumah terkunci, YA berupaya memanggil nama adik dan ibunya yang diduga berada di dalam rumah.

Panggilan YA disambut oleh adiknya HG dari dalam kamar yang letaknya di bagian depan dengan keadaan jendela terbuka.

YA sontak kaget ketika mendapati ibunya sudah tergeletak di lantai kamar. Sedangkan adiknya berada di atas kasur sembari bermain handphone.

"Anak kedua Bu Sri saat itu langsung menitipkan anaknya ke mertua. Kemudian dia laporan ke saya selaku RT, meminta agar dicek kondisi ibunya apakah sudah meninggal atau belum serta melapor ke pihak kepolisian setempat," ujarnya. 

Ketika dicek bersama Bhabinkamtibmas Desa Loram Wetan dan tenaga medis, lanjut Abdul Rozak, SS dinyatakan sudah meninggal dengan keadaan bersimbah darah di bagian kepala dengan kondisi terlentang di lantai kamar. 

Sedangkan HG terlihat santai seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan ibunya. 

Dia tidak mengetahui pasti apakah ada bekas hantaman benda pada kepala atau tubuh korban. 

Selanjutnya, jasad SS dibawa ke RSUD Loekmono Hadi untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian.

"Kalau penyebab kematiannya masih didalami pihak polisi. Ada yang bilang karena terpeleset dan jatuh, kemudian pembuluh darah pecah. Lebih jelasnya nunggu penyelidikan polisi," jelas dia. 

SS dan HG terkenal pendiam dan tertutup

SS merupakan pendatang asal Cepu, Kabupaten Blora dan sudah lama tinggal di Desa Loram Wetan Kudus hingga memiliki tiga anak. 

Anak pertama sudah menikah dan tinggal di Bekasi. Sedangkan anak kedua YA juga sudah menikah dan tinggal di Desa Loram Wetan juga tak jauh dari rumah orangtua.

Dalam beberapa waktu terakhir, SS hanya tinggal bersama anak bungsunya HG.

Keduanya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup setelah meninggalnya suami SS beberapa tahun lalu. 

"Ada yang bilang Hafid ini pernah melakukan percobaan bunuh diri saat bekerja di luar kota karena diputus pacarnya."

"Kemudian selamat, namun syaraf di kepala ada yang bermasalah, sehingga masih konsumsi obat setiap harinya," kabarnya. 

Jenazah SS akhirnya dibawa ke Cepu untuk dimakamkan bersama suaminya di tanah kelahiran. 

Tempat pemakaman di Cepu dipilih oleh putra pertama SS yang tinggal di Bekasi. 

Jenazah langsung dibawa ke Cepu pada Selasa pagi setelah dilakukan autopsi. 

Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin saat dikonfrimasi menyatakan bahwa penemuan jasad lansia 66 tahun di Desa Loram Wetan saat ini masih dalam penyelidikan. (sam)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved