Berita Pati
Korban Keracunan Massal Karyawan Pabrik di Pati Bertambah, Total Ada 305 Orang
Korban keracunan massal karyawan pabrik garmen dan sepatu di Pati bertambah. Total kini terdapat 305 korban, 40 orang di antaranya rawat inap.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, PATI - Korban keracunan makanan massal yang terjadi di pabrik garmen dan sepatu, PT Sejin Fashion Indonesia, Jalan Raya Pati-Kudus, Margorejo, Pati, bertambah.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia, per Rabu (17/7/2024) pukul 08.00 WIB, jumlah pasien dari PT Sejin yang tercatat mencapai 305 orang.
Sebelumnya, jumlahnya hanya sekira 200 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ratusan Karyawan Pabrik di Pati Keracunan Massal setelah Santap Siang di Kantin
Baca juga: Update Keracunan Massal Karyawan Pabrik Garmen & Sepatu di Pati: Pasien Dirawat di 5 Rumah Sakit
Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Keracunan Massal Warga Bulungkulon Kudus setelah Santap Nasi Berkat
Untuk diketahui, ratusan karyawan tersebut mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan lemas, usai menyantap makan siang di kantin pabrik, Selasa (16/7/2024).
Menurut Aviani, menu yang disajikan adalah ikan tongkol dan sayur asem.
Sebanyak 305 karyawan yang mengalami gejala keracunan mendapat penanganan medis di lima rumah sakit berbeda.
Sebanyak 108 pasien dirawat di RS Keluarga Sehat Pati, 51 di RSUD Soewondo Pati, 35 di RS Mitra Bangsa Pati, 26 di RSU Fastabiq Sehat Pati, dan 85 di RSU Nurussyifa Kudus.
"Dari total 305 pasien tersebut, hanya 40 yang dirawat inap. Selebihnya rawat jalan dan ada dua yang diobservasi," ucap Aviani, Rabu (17/7/2024) pagi.
Mayoritas pasien, sebanyak 298 orang, mengalami gejala mual dan pusing. Sementara, 54 lainnya mengalami muntah dan nyeri perut.
Untuk memastikan penyebab keracunan, Dinkes Pati telah mengambil sampel makanan dan muntahan dari tempat kejadian untuk diuji di laboratorium.
"Sampel makanan kami bawa. Karena (laboratorium) di Pati belum bisa memeriksa, maka kami bawa sampel-sampel makanan dan muntahan pasien ke Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah," jelas Aviani.
Menurut dia, hasil uji sampel laboratorium akan keluar dalam sepekan hingga dua pekan mendatang.
Namun, pihaknya akan meminta agar proses bisa dipercepat.
"Kami belum bisa memastikan (keracunan makanan), tapi curiga ke arah situ."
"Kepastiannya nanti tunggu hasil uji sampel, apakah memang (makanan kantin pabrik) mengandung bahan-bahan yang menimbulkan keracunan atau tidak," tandas dia.
Dinkes selidik penyebab keracunan massal
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati turun tangan menyelidiki dugaan keracunan makanan massal yang terjadi di pabrik garmen dan sepatu, PT Sejin Fashion Indonesia, Jalan Raya Pati-Kudus, Margorejo, Selasa (16/7/2024).
Ratusan karyawan mengalami gejala keracunan usai menyantap makan siang di kantin pabrik. Mereka mengalami mual, muntah, dan lemas.
"Pukul 15.00 kami mendapat laporan kasus dugaan keracunan makanan di PT Sejin. Kami langsung mengirimkan tim dari Puskesmas terdekat untuk memeriksa kondisi di sana. Ternyata memang banyak yang bergejala," ucap Kepala Dinkes Pati Aviani Tritanti Venusia.
Dia mengatakan, ratusan karyawan tersebut langsung dilarikan ke IGD rumah-rumah sakit terdekat.
Saat ini para karyawan yang mengalami gejala keracunan dirawat di IGD Rumah Sakit Keluarga Sehat (KSH), RSU Fastabiq Sehat, RSUD RAA Soewondo, RS Mitra Bangsa, dan RSU Nurussyifa Kudus.
Aviani juga menginstruksikan pada rumah-rumah sakit lain di Pati agar bersiaga untuk sewaktu-waktu menerima pasien dari PT Sejin. Sebab, jumlah korban keracunan kemungkinan masih akan bertambah.
Selanjutnya, untuk memastikan penyebab keracunan, pihaknya mengambil sampel makanan dan muntahan dari tempat kejadian untuk diuji di laboratorium.
"Sampel makanan kami bawa. Karena (laboratorium) di Pati belum bisa memeriksa, maka kami bawa sampel-sampel makanan dan muntahan pasien ke Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah," jelas Aviani.
Menurut dia, hasil uji sampel di laboratorium akan keluar dalam sepekan hingga dua pekan mendatang. Namun, pihaknya akan meminta agar proses bisa dipercepat.
"Kami belum bisa memastikan (keracunan makanan), tapi curiga ke arah situ."
"Kepastiannya nanti tunggu hasil uji sampel, apakah memang (makanan kantin pabrik) mengandung bahan-bahan yang menimbulkan keracunan atau tidak," tutur dia.
Menurut Aviani, makanan yang disajikan di kantin pabrik siang ini adalah sayur asem dan ikan tongkol.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Muhammad Alfan Armin mengatakan, sejauh ini berdasarkan data yang pihaknya kumpulkan dari rumah-rumah sakit, jumlah korban dugaan keracunan sudah mencapai lebih dari 200 orang. (mzk)
Sudewo Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Warga Pati Tetap Gelar Aksi Demo |
![]() |
---|
YDIB Gelar Vaksinasi Influenza dan Beri Susu untuk Anak Pekerja BRI Pati: Penting Jaga Kesehatan |
![]() |
---|
Viral Warga Pati Temukan Uang Dibungkus Plastik di Kali, Berikut Pengkuan Romdloni |
![]() |
---|
Mutia Terkesan Keseruan Naik Jip dan Cicip Kopi, Wisata Jelajah Medan Terjal Pegunungan Muria |
![]() |
---|
Bupati Pati Sorot Belanja Pegawai Daerah: Dihemat 5 Persen Saja Hasilkan Rp70 M untuk Infrastuktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.