Berita Nasional
Kritik Keras Kunjungan 5 Aktivis Nahdliyin ke Israel, Gus Nadir: Tanpa NU Mereka Bukan Siapa-siapa
Cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) kritik keras kelima aktivis muda NU yang berkunjung ke Israel: tanpa NU mereka bukan siapa-siapa.
TRIBUNMURIA.COM - Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Prof Dr Nadisyah Hosen -akrab disapa Gus Nadir- mengkiritk keras kelima aktivis Nahdliyin atas kunjungan mereka ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog, baru-baru ini.
Gus Nadir menyebut, alih-alih memberi manfaat, kunjungan kelima aktivis dan cendekiawan muda Nahdliyin ini justru lebih banyak merugikan NU.
Ia menyatakan, pihak yang sangat diuntungkan dengan kunjungan ini adalah Israel.
Baca juga: 5 Tokoh Muda Nahdliyin Sowan Presiden Israel: PBNU Mengecam, Netizen Gemakan Netanyahu United
Baca juga: PBB Tak Mampu Selesaikan Konflik Israel-Palestina, Ganjar: Indonesia Harus Inisiatif
Baca juga: Ihwal Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan, Ketua Umum PBNU: Terima Kasih Presiden Jokowi
"Yang untung cuma Is^*el dg kunjungan dari NU. Mudaratnya lebih banyak," tulis Gus Nadir, sebagai pernyataan resminya atas polemik kunjungan kelima aktivis muda NU itu ke Israel, yang diunggah di laman Facebook dan Instagram miliknya.
Profesor yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash, Australia, sejak 2015 ini menyatakan, kelima aktivis NU itu tak bisa bersembunyi dan berkilah bahwa kunjungan itu atas nama pribadi.
Menurutnya, bila kelimanya tanpa embel-embel NU, maka mereka tak akan masuk radar Israel untuk menjadi tamu undangan.
"Saya mengenal beberapa nama yang berangkat menemui Presiden Is^*el itu. Bahkan saya sudah tabayun dg salah satunya via wa. Pengakuannya, undangan diatur lewat jaringan alumni Har^*rd, dan berkenaan dg akademik dan start up. Dan ini diklaim sebagai kunjungan pribadi, bukan atas nama NU."
"Kalau mereka cuma “aktivis dan cendekiawan” saja saya yakin mereka gak akan masuk radar untuk diundang ketemu Presiden. Justru karena ada embel2 NU-nya makanya mereka diundang. Jadi gak bisa ngeles dg mengatakan ini atas nama pribadi. Mohon maaf atas keterusterangan saya ini: tanpa NU mereka bukan siapa2 dan gak bakal masuk radar Is^*el," papar Gus Nadir, dalam unggahan resminya.
Pada pokoknya, Gus Nadir merangkum tanggapan atas polemik kunjungan kelima aktivis dan cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU) ke Israel, menjadi 4 poin pokok.
Berikut 4 poin pernyataan resmi Gus Nadir yang dikutip secara lengkap dari laman Facebook Nadirsyah Hosen:
Pernyataan Terbuka atas Kunjungan 5 Aktivis NU ke Is^*el
Banyak wartawan yang bertanya tanggapan saya terhadap masalah ini. Daripada saya jawab satu persatu, dan dikutip tidak utuh, saya tulis saja tanggapan saya di sini. Silakan media jika ingin mengutipnya. Disclaimer: saya bukan lagi pengurus NU. Saya cuma warga NU biasa.
1. Saya mengenal beberapa nama yang berangkat menemui Presiden Is^*el itu. Bahkan saya sudah tabayun dg salah satunya via wa. Pengakuannya, undangan diatur lewat jaringan alumni Har^*rd, dan berkenaan dg akademik dan start up. Dan ini diklaim sebagai kunjungan pribadi, bukan atas nama NU.
Kalau mereka cuma “aktivis dan cendekiawan” saja saya yakin mereka gak akan masuk radar untuk diundang ketemu Presiden. Justru karena ada embel2 NU-nya makanya mereka diundang. Jadi gak bisa ngeles dg mengatakan ini atas nama pribadi. Mohon maaf atas keterusterangan saya ini: tanpa NU mereka bukan siapa2 dan gak bakal masuk radar Is^*el.
2. NU itu bertindak bukan hanya atas pilar tasamuh (toleransi) dan tawasuth (moderasi), tapi juga tawazun dan i’tidal. Tawazun artinya seimbang. Itu sebabnya mereka saat mendapat undangan harus menimbang banyak hal terlebih dahulu, termasuk geo politik dan konflik yg terjadi saat ini. I’tidal artinya tegak lurus pada aturan main, keadilan dan kebenaran. Kita tahu bagaimana Mahkamah Internasional sudah bersikap. Begitu juga kebijakan pemerintah RI soal ini. Jadi yang dilakukan kelima orang itu jauh dari prinsip NU: tawazun dan i’tidal.
Sofwan PDIP Harap RUU Komoditas Strategis Bangkitkan Industri Tembakau Nasional |
![]() |
---|
Ihwal Kedaulatan Energi Nasional, Dewan Penasihat PP Sebut Lifting Migas sebagai Solusi |
![]() |
---|
Menteri ATR Sebut 60 Keluarga Kuasai Hmapir 50 Persen Tanah Indonesia, LSKB: Distribusikan |
![]() |
---|
Aktivis Muda Nahdliyin Sayangkan Keterlibatan PBNU dalam Industri Tambang Ekstraktif |
![]() |
---|
MUI Minta Aparat Usut Tuntas Kasus Perusakan Bangunan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.