Berita Kudus
Dibuat dari 9 Bahan dan 9 Toping, 1.200 Porsi Bubur Asyura Khas Menara Kudus Dibagikan ke Warga
1.200 Bubur Asyura khas Menara Kudus yang terbuat dari 9 bahan utama dan 9 toping, dibagikan kepada masyarakat pada 9 Muharram atau 9 Suro.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
1.200 Bubur Asyura khas Menara Kudus yang terbuat dari 9 bahan utama dan 9 toping, dibagikan kepada masyarakat pada 9 Muharram 1446 Hijriah atau 9 Suro, dalam penanggalan Jawa.
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) membagikan 1.200 porsi bubur Asyura kepada masyarakat hari ini 9 Muharam, Senin (15/7/2024).
Pembagian bubur Asyura dilakukan bagian dari rangkaian Buka Luwur Sunan Kudus yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Bubur Asyura khas Menara Kudus dibagikan tidak pada 10 Muharam, melainkan pada 9 Muharam.
Baca juga: Buka Luwur Makam Sunan Kudus 2024, Panitia Siapkan 40.000 Bungkus Sego Jangkrik untuk Dibagikan
Dikarenakan pada 10 Muharam atau puncak buka luwur tedapat kegiatan pembagian nasi berkat bungkus daun jati hasil sedekah masyarakat untuk dibagikan kepada masyarakat.
Penanggungjawab dapur, Muflichah Fatchan mengatakan, bubur Asyura khas Menara Kudus memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan bubur Asyura pada umumnya.
Pembuatan bubur Asyura menggunakan sembilan jenis bahan utama, meliputi beras, jagung, ketela puhung (pohon), ubi jalar, pisang, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, dan kacang tolo.
Semua bahan dimasak kurang lebih tiga jam di atas kawah (wajan besar) hingga menjadi bubur lengkap dengan tambahan bumbu gulai, garam, daun pandan, serei, kayu manis, dan santan.
Bubur yang sudah masak disiapkan dalam sebuah tempat makan sekali pakai untuk dibagikan kepada masyarakat.
Setiap porsi bubur Asyura dilengkapi dengan sembilan toping. Berisikan irisan tempe goreng, tahu goreng, ikan teri, irisan telur dadar, udang goreng, tauge (kecambah), irisan cabai, jeruk bali, dan pentul yaitu olahan kelapa muda dicampur daging giling yang dibentuk bulat-bulat.
Semua bahan dimasak oleh para juru masak perempuan di lingkungan Menara Kudus menjadi bubur.
Kemudian bubur Asyura khas Menara Kudus selagi masih hangat langsung dibagikan kepada masyarakat sekitar hingga ke beberapa desa sekitar Menara Kudus.
"Tahun ini pembuatan bubur Asyura sebanyak enam kawah, satu kawahnya bisa untuk 200 porsi."
"Lima kawah dibagikan ke masyarakat, satu kawah dibagikan untuk kegiatan albarjanji putra dan putri."
"Untuk pembagiannya pada 9 Muharam, karena pada 10 Muharam ada kegiatan pembagian nasi berkat di komplek Menara Kudus," terangnya.
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Mustakim Masih Bersyukur, Tak Kuat Nanjak Bus Wisata Nyaris Terjun Jurang Sedalam 100 M di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.