Berita Semarang

Sudah Ada 121 Sekolah Swasta Gratis di Semarang, Disdik: Mbak Ita Minta Ditambah Lagi

Kepala Disdik Kota Semarang menyebut Wali Kota Semarang Mbak Ita meminta jumlah sekolah swasta gratis di Kota Lumpia ditambah lagi.

|
Istimewa
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto. 

Terpisah, selain punya perhatian tinggi terhadap pendidikan, Mbak Ita juga sangat perhatian terhadap tumbuh kembang anak.

Wali Kota Semarang itu, konsen dalam upaya pengentasan angka anak stunting di Kota Lumpia.

Upaya Mbak Ita memberantas stunting mendapat apresiasi dari lembaga internasional.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mewakili Pemerintah Kota dan masyarakat Semarang, menerima penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di Incheon, Korea Selatan (Korsel), Rabu (26/6/2024).

PBB memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Kota Semarang menurunkan angka stunting.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, angka stunting di Kota Semarang dapat ditekan hingga 0,95 persen dari populasi anak bawah dua tahun (baduta) per bulan Mei 2024.

Salah satu penanganan stunting yang dilakukan di Kota Semarang yakni melalui program inovasi Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (SANPIISAN) yang cukup berhasil menurunkan angka anak tengkes.

Berdasarkan data dari data.semarangkota.go.id, angka stunting di Kota Semarang terus mengalami pernurunan. Tercatat pada Juni 2023 yakni 1,54 persen dan pada Mei 2024 hanya tinggal 0,95 persen.

”Karena memang datanya by name by address, dan ini juga kerja sama yang baik hingga ke tingkat bawah, sehingga penanganan yang dilakukan memang berdasarkan kebutuhan."

"Saya juga berterima kasih pada seluruh jajaran baik di Pemkot hingga tingkat bawah, dan tentunya seluruh masyarakat Kota Semarang yang telah bergotong royong bersama,” tambahnya.

Inovasi program SANPIISAN merupakan program yang dibuat Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk pengentasan stunting dan menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) hingga ibu hamil beresiko.

SANPIISAN berisi berbagai layanan dan sub program. Ini merupakan upaya promotif preventif yang dimulai sejak usia remaja dan bagi calon pengantin.

SANPIISAN ini, tidak hanya sebatas pelayanan di ranah fasilitas kesehatan dan masyarakat namun juga ke perusahaan dengan layanan GEPUK PEPES (Gerakan Peduli Kesehatan Pekerja Perempuan Sehat).

Pekerja perempuan di perusahaan yang hamil dan nifas/mempunyai bayi mendapatkan keistimewaan berupa cuti hamil/melahirkan, waktu untuk menyusui, Ojek ASI, kelas ibu hamil, pemeriksaan kesehatan dan edukasi/konseling kesehatan, pelayanan KB.

Dari sisi pembiayaan kesehatan di masyarakat, ibu dan bayi mendapatkan layanan UHC (Universal Health Coverage) yang menjamin pembiayaan persalinan dan perawatan bayi baru lahir.  (eyf)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved