Berita Semarang

Wali Kota Mbak Ita Ungkap Peran Megawati di Balik Kesuksesan Pemkot Semarang Raih Penghargaan PBB

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkap peran Megawati Soekarnoputri di balik kesuksesan Pemkot Semarang raih penghargaan PBB.

|
Istimewa
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) membersamai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada sebuah acara di Semarang. 

“Keberhasilan Kota Semarang mendapat penghargaan PBB, terinspirasi dari buku menu resep Megawati, yang saya susun ulang,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mewakili Pemerintah Kota dan masyarakat Semarang, menerima penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di Incheon, Korea Selatan (Korsel), Rabu (26/6/2024).

PBB memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Kota Semarang menurunkan angka stunting.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, angka stunting di Kota Semarang dapat ditekan hingga 0,95 persen dari populasi anak bawah dua tahun (baduta) per bulan Mei 2024.

Baca juga: Berangkat ke Korea Selatan Terima Penghargaan dari PBB, Mbak Ita Berangkat Sendirian Tanpa Ajudan

Baca juga: Mengintip Rumah Pelita, Digagas Mbak Ita, Pilot Project Penanganan Anak Stunting di Kota Semarang

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita menuturkan, keberhasilannya menekan angka anak tengkes di Kota Semarang tak lepas dari peran besar Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekranoputri.

Kata Mbak Ita, ia terinspirasi dari menu resep Presiden ke-5 Indonesia, yang disusun ulang olehnya menjadi sebuah buku.

“Keberhasilan Kota Semarang mendapat penghargaan PBB karena terinspirasi dari buku menu resep Ibu Mega, yang kemudian saya susun ulang. Saya ingin menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada Bu Mega,” kata Mbak Ita, Kamis (27/6/2024).

Memang, sambung Mbak Ita, mulanya buku resep tersebut diperuntukkan bagi masyarakat di bagian timur Indonesia.

Mbak Ita mengatakan alasan buku resep dirilis untuk masyarakat Indonesia timur, karena mempertimbangkan sumber dan bahan makanan setempat.

”Melalui buku itu dan juga arahan-arahan Ibu Mega yang memang konsen betul pada penanganan stunting itu, banyak memberikan inspirasi pada saya untuk melaksanakan program-program penanganan stunting di Kota Semarang,” katanya.

Salah satu penanganan stunting yang dilakukan di Kota Semarang yakni melalui program inovasi Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (SANPIISAN) yang cukup berhasil menurunkan angka anak tengkes.

Berdasarkan data dari data.semarangkota.go.id, angka stunting di Kota Semarang terus mengalami pernurunan. Tercatat pada Juni 2023 yakni 1,54 persen dan pada Mei 2024 hanya tinggal 0,95 persen.

”Karena memang datanya by name by address, dan ini juga kerja sama yang baik hingga ke tingkat bawah, sehingga penanganan yang dilakukan memang berdasarkan kebutuhan."

"Saya juga berterima kasih pada seluruh jajaran baik di Pemkot hingga tingkat bawah, dan tentunya seluruh masyarakat Kota Semarang yang telah bergotong royong bersama,” tambahnya.

Inovasi program SANPIISAN merupakan program yang dibuat Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk pengentasan stunting dan menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) hingga ibu hamil beresiko.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved