Berita Kudus

Arak-arakan Mainan Raksasa dan Sound Horeg, Tradisi Unik Takbir Keliling Desa Kutuk di Kudus

Tradisi unik yang telah berlangsung bertahun-tahun di Kutuk, Kudus: arak-arakan mainan raksasa (ogoh-ogoh) dan sound horeg.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Mainan raksasa atau ogoh-ogoh kreasi warga Desa Kutuk yang akan diarak saat takbir keliling Lebaran 2024. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Setiap tahunnya pada malam takbir, warga Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus menggelar tradisi takbir keliling dengan beragam mainan raksasa. 

Mainan raksasa ini, tiap tahunnya selalu meramaikan takbir keliling di Desa Kutuk.

Bentuk mainan raksasa ini beragam, tergantung dari kreativitas warga. 

Selain mainan raksasa, sound horeg dan kembang api juga ikut memeriahkan malam takbir menyambut lebaran. 

"Tradiai takbir keliling sudah berjalan 50 tahunan. Dari saya kecil selalu ada mainannya, kalau di daerah lain mainan itu disebut arak-arakan atau ogoh-ogoh," ucap Kodrat Nur Fuad Sekretaris Desa Kutuk, Jumat (5/4/2024).

Awalnya bentuk dari mainan ini berupa bedug, masjid atau bangunan iconic bernuansa islami.

Namun seiring berkembangnya zaman, mainan ini dibuat sesuai kreativitas warga. 

Mainan-mainan ini, dibikin oleh perwakilan masjid dan musala di Desa Kutuk.

Untuk jumlah masjid dan mushala di sana yakni 24.

Untuk pembuatannya, biasanya warga mulai merakit seminggu setelah awal puasa, pengerjaan dilakukan tiap seusai tarawih hingga nantinya digunakan saat melakukan pengiraban.

"Warga membuat mainan, nanti akan dikirab keliling desa saat takbir keliling di lapangan Desa Kutuk," kata Kodrat. 

Dia menambahkan untuk satu mainan bisa mencapai jutaan rupiah.

Biaya tersebut ditanggung oleh panita masjid dan musala yang membuat mainan. 

"Minimnya itu Rp5 jutaan kalau yang bagus sampai Rp7 jutaan mungkin bisa lebih tergantung bentuk."

"Itu belum termasuk aksesoris seperti lampunya. Untuk biayanya itu swadaya warga," ujarnya.

Terkait adanya sound horeg, warga sekitar biasanya menggunakan sound lokal dan Jawa Timuran.

Nantinya sekitar 20 Sound Horeg akan memeriahkan takbir keliling. (rad)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved