Berita Internasional
Sindrom Havana Penyakit Misterius yang Serang Pejabat Amerika Serikat, Operasi Intelijen Rusia?
Amerika Serikat dan sejumlah media menyebut Sindrom Havana yang diderita pejabat AS sebagai sebuah serangan ultra sonik tak mematikan intelijen Rusia.
"Saya rasa mereka tidak menganggapnya cukup serius sejak saat itu."
Namun Senator Partai Republik, JD Vance, sekutu utama Trump, menolak isi laporan tersebut.
Dia menulis di X, "Sepertinya banyak jurnalis yang kehilangan akal sehatnya".
Para pejabat AS sebelumnya juga mengatakan bahwa kemungkinan besar bukan kekuatan asing yang harus disalahkan terkait dengan penyakit misterius tersebut.
Namun dalam penilaian mereka terhadap "insiden-insiden kesehatan anomali" (anomalous health incidents/AHIs) - yang disampaikan tahun lalu - mereka tidak memberikan penjelasan alternatif apapun.
Hal itu membuat frustrasi orang-orang yang terkena penyakit tersebut.
Nama fenomena itu diambil dari ibu kota Kuba, Havana – tempat kasus pertama terdeteksi tahun 2016 – meskipun laporan terbaru menunjukkan bahwa kasus pertama mungkin terjadi di Jerman dua tahun sebelumnya.
Kasus-kasus lain telah dilaporkan di seluruh dunia, mulai dari Washington hingga China.
Pada Senin (1/4/2024), Pentagon mengatakan, seorang pejabat senior departemen pertahanan yang menghadiri pertemuan KTT NATO di Lituania tahun lalu mengalami gejala yang mirip dengan sindrom Havana.
Para personel AS yang terkena penyakit ini - termasuk staf Gedung Putih, CIA dan FBI – mengeluh pusing, sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi dan mendengar suara yang intens dan menyakitkan di telinga mereka.
Sudah ada lebih dari 1.000 laporan mengenai penyakit misterius tersebut, dan puluhan kasus masih dianggap belum dapat dijelaskan secara resmi.
Anggota parlemen AS telah mengeluarkan undang-undang (UU) yang bertujuan untuk mendukung para korban.
Kongres AS meloloskan UU Havana pada tahun 2021.
UU itu memberi wewenang kepada Departemen Luar Negeri, CIA, dan lembaga pemerintah AS lainnya untuk membiayai staf dan keluarga mereka yang terkena penyakit tersebut selama bertugas.
Namun, sebuah penelitian National Institutes of Health (NIH) yang diterbitkan bulan lalu mengatakan, pemindaian MRI gagal mendeteksi bukti cedera otak pada puluhan personel AS yang melaporkan AHIs.
| Perang 12 Hari Iran-Israel Resmi Berakhir, Tiga Negara Klaim Kemenangan |
|
|---|
| Prabowo Pilih Temui Putin di Rusia daripada Hadiri KTT G7, Pengamat: Itu Pilihan Tepat |
|
|---|
| Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe dari Partai Oposisi Ditembak saat Kampanye di Bogota |
|
|---|
| Lee Jae-myung Presiden Korsel yang Baru Janjikan Perdamaian dengan Korea Utara |
|
|---|
| 'Operasi Jaring Laba-laba' Ukraina Rugikan Moskwa Rp114 Triliun, Hancurkan 41 Pesawat Militer Rusia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Ilustrasi-aksi-intelijen-asing-serangan-siber-serangan-cyber.jpg)