Berita Internasional

Sindrom Havana Penyakit Misterius yang Serang Pejabat Amerika Serikat, Operasi Intelijen Rusia?

Amerika Serikat dan sejumlah media menyebut Sindrom Havana yang diderita pejabat AS sebagai sebuah serangan ultra sonik tak mematikan intelijen Rusia.

Westdeutscher Rundfunk Köln
Ilustrasi aksi intelijen asing - Amerika Serikat dan sejumlah media menyebut Sindrom Havana yang diderita pejabat AS sebagai sebuah serangan ultra sonik tak mematikan intelijen Rusia. 

Hasil investigasi media baru-baru ini menyebutkan bahwa sebuah unit intelijen militer khusus Rusia, yang dikenal sebagai 29155, mungkin telah menyasar otak para diplomat AS itu dengan senjata “energi terarah”.

Energi terarah merujuk pada penggunaan energi elektromagnetik, termasuk laser, mikrogelombang, dan gelombang radio, untuk menghasilkan efek fisik atau elektronik terhadap target dengan cara yang sangat terfokus dan terkontrol.

Laporan itu mengatakan, ada bukti tentang penempatan anggota unit khusus Rusia di kota-kota di dunia pada saat para personel pemerintah AS melaporkan kasus Sindrom Havana.

Unit rahasia Rusia itu melakukan operasi di luar negeri dan telah dikaitkan dengan sejumlah insiden termasuk percobaan peracunan terhadap Sergei Skripal, mantan mata-mata Rusia, di Inggris tahun 2018.

Sebagai bagian dari investigasi itu, The Insider – sebuah kelompok media investigasi yang berfokus pada Rusia yang berbasis di Riga, Latvia - melaporkan bahwa seorang perwira di unit 29155 telah diberi penghargaan atas pekerjaannya terkait dengan pengembangan “senjata akustik tidak mematikan”.

Tanggapan Rusia 

Moskwa membantah tuduhan tersebut. Rusia menyebut, sejak mula Sindrom Havana telah dibesar-besarkan dan dakaitkan dengan negeri beruang merah.

“Ini sama sekali bukan topik baru. Selama bertahun-tahun topik yang disebut ‘Sindrom Havana’ telah dibesar-besarkan media, dan sejak awal topik ini dikaitkan dengan tuduhan terhadap Rusia," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan saat ditanya mengenai laporan tersebut.

"Tidak ada seorang pun pernah mempublikasikan atau menyatakan bukti yang meyakinkan mengenai tuduhan tidak berdasar ini. Jadi, semua itu tidak lebih dari tuduhan tidak berdasar," tambah dia.

Kata Pejabat AS

Menanggapi laporan tersebut, para pejabat AS mengatakan kepada CBS News bahwa mereka akan "terus memeriksa dengan cermat insiden-insiden kesehatan yang tidak wajar".

Mereka mengulangi pernyataan mereka sebelumnya bahwa "sangat kecil kemungkinannya ada musuh asing yang bertanggung jawab" atas penyakit misterius itu.

Namun mereka mengatakan bahwa mereka "tidak mempertanyakan pengalaman dan gejala nyata yang dilaporkan rekan-rekan kami dan anggota keluarga mereka", dan menegaskan bahwa upaya menangani insiden tersebut merupakan prioritas mereka.

John Bolton, yang pernah menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Donald Trump, mengatakan, tuduhan baru itu “sangat memprihatinkan”.

"Saya kira pemerintah, ketika saya berada di sana, tidak cukup serius menanggapi hal itu," katanya kepada CNN.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved