Berita Internasional

Sindrom Havana Penyakit Misterius yang Serang Pejabat Amerika Serikat, Operasi Intelijen Rusia?

Amerika Serikat dan sejumlah media menyebut Sindrom Havana yang diderita pejabat AS sebagai sebuah serangan ultra sonik tak mematikan intelijen Rusia.

Westdeutscher Rundfunk Köln
Ilustrasi aksi intelijen asing - Amerika Serikat dan sejumlah media menyebut Sindrom Havana yang diderita pejabat AS sebagai sebuah serangan ultra sonik tak mematikan intelijen Rusia. 

TRIBUNMURIA.COM - Lebih dari 1.000 laporan yang menyebut para pejabat Amerika Serikat (AS) dan keluarganya terserang 'Sindrom Havana', sebuah penyakit misterius yang dikaitkan dengan Rusia.

Penyekit misterius 'Sindrom Havana' dilaporkan menyerang para diplomat, agen CIA, FBI, dan sejumlah pejabat AS lain beserta keluarga mereka.

Penyakit misterius ini mempunyai gejala fisik yang sulit dijelaskan. Namun, secara umum gejala yang diderita antara lain sakit kepala, pusing, mual, gangguan pendengaran, kehilangan memori, dan kesulitan konsentrasi.

Pihak AS dan sejumlah media menyebut, Sindrom Havana berkaitan dengan operasi 'tidak mematikan' intelijen Rusia yang menyasar para pejabat Negeri Paman Sam.

Menurut investigasi bersama yang dilakukan The Insider, Der Spiegel, dan CBS's 60 Minutes, para diplomat AS yang menderita sindrom itu mungkin telah menjadi sasaran persenjataan sonik Rusia.

Sindrom Havana merujuk pada serangkaian gejala misterius yang pertama kali dilaporkan para staf Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, pada akhir tahun 2016.

Para staf kedutaan dan beberapa anggota keluarga mereka mengalami berbagai gejala fisik yang tidak bisa dijelaskan, tetapi termasuk sakit kepala, pusing, mual, gangguan pendengaran, kehilangan memori, dan kesulitan konsentrasi.

Dalam beberapa kasus, gejala-gejala tersebut disertai dengan sensasi mendengar suara aneh yang tidak bisa dijelaskan sumbernya.

Pada awalnya, gejala-gejala itu dikaitkan dengan dugaan serangan akustik atau perangkat elektronik lainnya.

Namun penyelidikan yang dilakukan kemudian tidak berhasil mengidentifikasi sumber atau penyebab yang pasti.

Dalam perkembangannya, laporan serupa mulai muncul dari para diplomat dan staf kedutaan AS di negara-negara lain.

Hal itu memperluas spekulasi mengenai sifat dan penyebab dari gejala-gejala tersebut.

Sindrom Havana menjadi subjek penyelidikan intensif berbagai badan pemerintah AS, termasuk FBI, CIA, dan Departemen Kesehatan AS.

Penelitian dan analisis dilakukan untuk menentukan apakah gejala-gejala tersebut disebabkan oleh serangan yang disengaja, penyakit infeksi, atau faktor lingkungan.

Hingga saat ini penyebab pasti dari Sindrom Havana masih belum dapat dipastikan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved