Pil Koplo Semarang
Wali Kota Mbak Ita Angkat Bicara soal Pabrik Pil Koplo Semarang di Kawasan Industri Candi
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) mengatakan kasus pabrik pil koplo di Kawasan Industri Candi akan menjadi evaluasi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang akan mengintensifkan komunikasi dengan para pengelola kawasan industri.
Hal itu menyusul adanya temuan pabrik pil koplo di Kota Semarang yang digrebek BPOM Semarang.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, adanya temuan ini menjadi evaluasi bagi Pemerintah Kota Semarang untuk lebih berkoordinasi dengan para pengelola kawasan industri.
Baca juga: Alasan Polisi Tak Terlibat dalam Gerebek Pabrik Pil Koplo Semarang: Kami Siap Membantu, tapi . . .
Baca juga: Libatkan BPOM, BIN & Bais, Mengapa Tak Ada Polisi pada Penyelidikan 3 Pabrik Pil Koplo Semarang?
Baca juga: Omset Ratusan Miliar Rupiah, Tiga Pabrik Pil Koplo di Kawasan Industri Candi Semarang Digrebek
Misalnya mengadakan pembinaan kepada para pengelola kawasan.
Pengawasan produksi yang berada di kawasn seharusnya menjadi tanggungjawab kawasan industri.
Sementara, jika di wilayah luar kawasan, maka camat ataupun lurah bisa melakukan pengawasan terhadap aktivitas produksi yang tidak berizin atau melanggar aturan.
"Apa pun ini di Kota Semarang. Jumlah, kuantitas, banyak sekali."
"Nantinya secara periodik jadi evaluasi untuk pertemuan dengan seluruh pengelola kawasan."
"Ini jadi satu stressing poin agar tidak terjadi lagi," papar Ita, sapaanya, Kamis (28/3/2024).
Ita memaparkan, pabrik pil koplo tersebut berada di wilayah kawasan industri.
Perizinan kawasan industri biasanya menjadi satu.
Analisis dampak lingkungan (andal), analisis dampak lalu lintas (andalalin), dan perizinan lainnya terpusat atau menjadi satu di kawasan industri.
"Sehingga, kita tidak bisa masuk ke dalam. Semua perizinan di kawasan," ucap Ita. (eyf)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Plt-Wali-Kota-Semarang-Hevearita-Gunaryati-Rahayu-Mbak-Ita.jpg)