Berita Semarang
Keren dan Mencerdaskan! Ngabuburit Sembari Baca Buku di Microlibrary Warak Kayu Semarang
Unik, keren, dan mencerdaskan. Sekumpulan anak muda Semarang ngabuburit dengan membaca buku di perpustakaan estetik di Microlibrary Warak Kayu
Penulis: Budi Susanto | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sejumlah anak muda di Kota Semarang menunggu waktu berbuka puasa sembari membaca buku.
Bagi mereka, ini sangat mengasyikkan. Ngabuburit sembari menambah 'nutrisi otak' dan pengetahuan.
Terlebih lokasi membaca buku itu berdesain unik, sejuk dan sangat Instagramable.
Tempat ngabuburit keren itu ada Microlibrary Warak Kayu, Kota Semarang.
Keunikan Microlibrary Warak Kayu pun jadi magnet tersendiri bagi kaum milenial untuk didatangi sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Microlibrary Warak Kayu sendiri bukan sekedar perpustakaan biasa, tempat tersebut merupakan destinasi wisata yang ramah lingkungan dan memberikan pengalaman edukasi yang tak terlupakan bagi pengunjungnya.
Microlibrary Warak Kayu juga menjadi perpustakaan ramah lingkungan pertama di Kota Semarang.
Perpustakaan estetik yang dipadati anak muda menunggu waktu berbuka itu terletak Jalan Dr Soetomo, Barusari Semarang Selatan.
Sembari menunggu jam berbuka, pengunjung dapat menambah wawasan melalui membaca, sambil menikmati desain bangunan yang unik dan menarik.
Adapun material kayu yang digunakan dalam pembangunan Microlibrary Warak Kayu telah bersertifikasi Forest Stewardship Council (FSC), yang memenuhi prinsip-prinsip hutan berkelanjutan.
Bangunan nyentrik perpustakaan tersebut terinspirasi dari rumah panggung tradisional, arsitektur Microlibrary Warak Kayu menonjolkan keaslian dan keindahan material kayu yang digunakan.
Desain fasad bangunan Microlibrary Warak Kayu dipengaruhi oleh pola wajik yang menyerupai sisik hewan mitologi ikonik Kota Semarang, Warak Ngendog.
Hal ini memberikan sentuhan budaya lokal yang kental pada destinasi wisata ini.
Selain desain bangunan yang unik, keanekaragaman koleksi buku di Microlibrary Warak Kayu juga jadi magnet para pengunjung mengisi waktu menunggu berbuka.
Tak hanya buku ilmiah hingga fiksi, perpustakaan ramah lingkungan pertama di Kota Semarang tersebut juga memiliki koleksi buku langka.
Pegadaian Kanwil XI Semarang Gelar Khitan Massal, 200 Anak Dikhitan Gratis dengan Metode Modern |
![]() |
---|
Ontosoroh Modern dalam Monolog ‘Paramita’ Teater HAE Semarang, Peringati Seabad Pramoedya |
![]() |
---|
Rekomendasi 5 Barbershop Terbaik di Semarang, Apa Saja? Simak Daftarnya |
![]() |
---|
Ihwal TNI Masuk Kampus, Wakil Rektor UIN Walisongo Semarang: Seperti Zaman Orde Baru |
![]() |
---|
HUT ke-124 Pegadaian 'Meng-Emas-kan Indonesia', Edy: Terus Jadi Solusi Keuangan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.