Berita Kudus
SIMPAN BUDI, Aplikasi Dinas Arpus Kudus Raih Penghargaan Lima Terbaik Inovasi di Jawa Tengah
Apliakasi Sistem Perpanjangan Buku Mandiri atau SIMPAN BUDI Dinas Arpus Kudus mendapat penghargaan lima besar inovasi terbaik Jawa Tengah.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Aplikasi Sistem Perpanjangan Buku Mandiri atau SIMPAN BUDI yang dikembangkan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Kudus mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Penghargaan tersebut masuk dalam lima terbaik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jawa Tengah tahun 2023.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah mewakili Pj Gubernur Jawa Tengah kepada Pj Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie di Gedung Gradhika Bakti Praja pada Selasa 27 Februari 2024.
Inovasi SIMPAN BUDI diinisiasi oleh Ninik Mustikawati yang mendapat dukungan penuh dari Kepala Dinas Arpus Kabupaten Kudus, Samani Intakoris.
Ninik menjelaskan SIMPAN BUDI merupakan aplikasi yang digagas oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan karena banyaknya masalah keterlambatan pengembalian buku yang dipinjam oleh anggota perpustakaan.
"Jika kami mau melakukan perpanjangan peminjaman buku, tidak perlu lagi datang langsung ke perpustakaan."
"Tinggal perpanjang lewat SIMPAN BUDI, maka permasalahan keterlambatan pengembalian buku akan terselesaikan," kata Ninik.
Aplikasi ini mempunyai nilai tambah adanya efisiensi sumber tenaga perpustakaan dan efisiensi layanan karena bisa diakses secara mandiri oleh pengguna. Sehingga, pengguna juga bisa menghemat waktu dan biaya.
Ninik melanjutkan, inovasi ini dibuktikan dengan menurunnya tingkat keterlambatan pengembalian buku.
Berdasarkan data dari Dinas Arpus Kabupaten Kudus keterlambatan pengembalian buku di tahun 2019 sebanyak 15,60 persen, tahun 2020 sebanyak 1,45 persen, tahun 2021 sebanyak 0,80 persen, dan tahun 2022 sebanyak 6,31 persen.
Kini penerapan SIMPAN BUDI telah direplikasikan di tujuh perpustakaan sekolah di wilayah Kabupaten Kudus kemudian sekolah di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan sekolah di lingkup Kementerian Agama.
Sementara Sekda Jawa Tengah Sumarno mengatakan, inovasi merupakan suatu upaya untuk melayani masyarakat agar lebih mudah dan cepat.
Di mana dari inovasi tersebut memberikan nilai cepat tepat dan memuaskan masyarakat.
"Kalau berbicara masalah pelayanan publik, kata kuncinya adalah pelayan."
"Kita sebagai ASN menjadi bagian dari penyelenggaraan negara, artinya kita semua adalah pelayan. Di mana pelayan itu harus melayani dengan baik."
"Inilah yang kita dorong, bahwa kita mempunyai kewajiban untuk melayani masyarakat dengan berinovasi, sehingga pelayanan bisa diterima baik oleh masyarakat," katanya.
Analis Kebijakan Utama Kementerian PANRB M. Imanuddin menyampaikan bahwa secara nasional Indeks Pelayanan Publik (IPP) di Jawa Tengah adalah 4,11 dan rata-rata IPP untuk kabupaten/kota di Jawa Tengah semuanya berada di atas rata-rata nasional.
Dengan prestasi-prestasi ini tentu tidak diragukan lagi bahwa Jawa Tengah adalah sebuah provinsi yang terdepan di Indonesia.
"Hal tersebut karena adanya tiga faktor diantaranya, leadership dari pimpinan menjadi yang utama, kebijakan pimpinan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan birokrasi yang mendukung."
"Mayoritas birokrasi di Jawa Tengah sudah tidak bisa diragukan lagi karena yang menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya, pengalamannya, latar belakangnya, yang terpenting bagaimana sistem yang dibuat," imbuhnya.
Sementara Pj Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengatakan, pada dasarnya seluruh organisasi perangkat daerah harus menciptakan inovasi-inovasi yang dapat mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik.
Dengan prestasi ini, harapan ke depan dapat mendorong munculnya inovasi lainnya.
"Seiring dengan perkembangan zaman, inovasi sangat dibutuhkan terutama berbasis digital."
"Hal ini guna memberikan pelayanan masyarakat yang semakin cepat, mudah, dan murah," kata Hasan. (*)
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Mustakim Masih Bersyukur, Tak Kuat Nanjak Bus Wisata Nyaris Terjun Jurang Sedalam 100 M di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.