Bank Jepara Artha
Terancam Kolaps, Bank Jepara Artha Jual Aset, Tim Penyehatan: untuk Jaga Likuiditas Perusahaan
Terancam kolaps BPR Bank Jepara Artha menjual aset-asetnya untuk menjaga likuiditas perusahaan. Hal ini disampaikan oleh Tim Penyehatan Bank Jepara.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - PT BPR Bank Jepara Artha yang terancam kolaps menjual aset untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Adapun aset yang dijual itu meliput mobil Innova dan Mobilio. Selain itu, Bank Jepara Artha juga megalihkan kredit ke bank lain.
Sekretaris Tim Penyehatan Bank Jepara Artha Yeni Yahya Hasan Ahmad Shofi menyampaikan penjualan aset itu merupakan upaya timnya untuk menjaga likuiditas Bank Jepara Artha.
Baca juga: Gerindra Terseret di Balik Kabar Kolapsnya BPR Bank Jepara Artha, Dana Pinjaman untuk Kampanye
Baca juga: Terseret Kredit Bermasalah BPR Bank Jepara Artha, Gerindra: Koperasi Garudayaksa Sudah Dibekukan
Baca juga: Pj Bupati Jepara Minta Warga Tak Panik Tarik Tabungan: Aman, Jepara Artha Bank dalam Penyehatan
“Meski sudah menjual aset, tapi belum sampai pengurangan karyawan,” kata Yeni, Rabu (10/1/2024).
Gaji karyawan tetapi dibayarka tapi tidak secara tunai. Gaji tersebut dimasukkan ke rekening tabungan karyawan.
Yeni meminta masyarakat tetap tenang dan tidak berbondon-bondong menarik uangnya. Pasalnya, terhitung Desember 2023 Bank Jepara memiliki aset sebesar Rp 259 miliar.
Selain itu, untuk menjaga keuangan perusahaan Bank Jepara Artha akan menagih kepada debitur.
Yeni mengungkapkan, penagihan ini akan dilaksanakan oleh tiga direksi yang dinonaktifkan.
Penagihan ini juga dilaksanakan di luar Kabupaten Jepara, karena ada debitur dari luar daerah.
“Dua hari ke depan tim berada di Klaten untuk menagih uang debitur,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Dua direktur dan seorang pejabat eksekutif Bank Jepara Artha dinonaktifkan.
Mereka adalah Direktur Utama Jhendik Handoko, Direktut Bisnis dan Operasional Iwan Nur Susetyo dan seorang pejabat eksekutif Nasir.
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan penonakitfan mereka merupakan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena bank tersebut saat ini dalam pengawasan OJK.
"Sejak Kamis, 4 Januari 2024 lalu," kata Pj Bupati Jepara, Senin (8/1/2023).
Edy mengakui belum mengetahui sampai kapan penonaktifan ini. Pihaknya menunggu arahan dari OJK.
Setelah adanya penonaktifan ini, bank plat merah ini sementara dipimpin Direktur Kepatuhan, Jamaludin Kamal.
Sementara untuk tiga orang yang dionaktifkan, kata Pj Bupati Jepara, tetap bertanggungjawab dengan kondisi yang terjadi.
Mereka tetap berstatus pegawai Bank Jepara Artha.
Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Bank Jepara Artha, Pj Bupati Jepara menyatakan telah membentuk tim penyehatan.
Tim itu kini terus intens berkomunikasi dengan OJK.
Seperti diketahui, OJK menemukan permasalahan di Bank Jepara Artha.
Pengawas bank itu menemukan transaksi mencurigakan yang jumlahnya ratusan miliar.
Kemudian OJK melarang Bank Jepara Artha menerima uang dari nasabah dan menyalurkan kredit kepada masyarakat.
Atas kondisi itu, nasabah 'menyerbu' bank untuk menarik uang tunai di lembaga keuangan tersebut.
Penting! Segera Cek Jumlah Tabungan Nasabah Bank Jepara Artha yang Dijamin LPS, Begini Caranya |
![]() |
---|
Musykil! Penerima PKH di Klaten Jadi Debitur Miliaran Rupiah Bank Jepara Artha, Siapa Terlibat? |
![]() |
---|
Pj Bupati Jepara Minta Warga Tak Panik Tarik Tabungan: Aman, Jepara Artha 'Bank dalam Penyehatan' |
![]() |
---|
Terseret Kredit Bermasalah BPR Bank Jepara Artha, Gerindra: Koperasi Garudayaksa Sudah Dibekukan |
![]() |
---|
Gerindra Terseret di Balik Kabar Kolapsnya BPR Bank Jepara Artha, Dana Pinjaman untuk Kampanye |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.