Berita Kudus

Ada 183 Pelaku UMKM, Haul Ketiga Habib Jafar Alkaff Kudus Dimeriahkan Festival Ekonomi Kreatif

Haul ketiga Habib Jafar Alkaff Kudus diramaikan festival ekonomi kreatif di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus selama 4 hari.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
Foto bersama seusai pembukaan festival ekonomi kreatif dalam rangka haul ke-3 Habib Jafar Alkaff di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat (24/11/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Rangkaian haul ke-3 Habib Jafar Alkaff dimeriahkan dengan festival ekonomi kreatif di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus selama 4 hari.

Rangkaian ini diharapkan bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kudus.

Ketua Panitia Andre Herdiyan mengatakan, festival ekonomi kreatif ini berlangsung selama 4 hari sejak Jumat sampai Senin (24-27/11/2023).

Selama itu ada berbagai kegiatan menarik di sela-sela festival yang diikuti oleh 183 pelaku UMKM.

Andre mengatakan, digelarnya festival ekonomi kreatif ini bisa membawa dampak positif bagi roda perekonomian di Kabupaten Kudus.

Ada beberapa pelaku ekonomi kratif yang dilibatkan, mulai dari pelaku usaha di bidang fesyen, jasa resepsi pernikahan, makanan, dan minuman.

Untuk memeriahkan festival di sela-selanya akan digelar pagelaran busana serta penampilan sejumlah artis berikut pementasan musik.

Bahkan festival ini juga bakal dilengkapi dengan penampilan barongsai.

"Kami juga melibatkan jasa pendidikan dan jasa keuangan dalam festival kali ini," katanya.

Sementara Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan yang berkesempatan membuka festival tersebut mengapresiasi langlah panitia.

Haul ulama umumnya digelar pengajian. Tapi untuk haul ke-3 Habib Jafar Alkaff ini dimeriahkan dengan kegiatan yang sarat akan peningkataan ekonomi kerakyatan.

Apalagi pada festival kali ini banyak melibatkan para pelaku usaha fesyen.

Kudus smyang notabene menyandabg atribusi Kota Kretek, juga menyandang atribusi Kota Santri.

Di dalamnya banyak para pelaku usaha busana muslim.

Dengan itu Bergas berharap Kudus bisa menjadi kiblat bagi para konsumen fesyen dari berbagai daetah di Tanah Air, bahkan kalau bisa dari mancanegara.

"Pernak-pernik busana muslim di Kudus misalnya bordir juga ada banyak dan bagus."

"Ini perlu dukungan dan pengembangan dari berbagai pihak," kata dia.

Dengan adanya promosi yang gencar dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengenalkan produk ekonomi kreatif asal Kudus, diharapkan taraf kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Imbasnya angka kemiskinan bisa terus ditekan. (goz)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved