Bisnis dan Keuangan
Dari Muria hingga Surakarta, Pertamina Majukan Wastra Nusantara sampai Panggung Mancanegara
Pertamina turut mendongkrak nilai wastra nusantara ke tingakt dunia. Perajin wastra nusantara dari Muria hingga Surakarta didampingi untuk naik kelas.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM - Dari wilayah Muria sampai ke Surakarta, Pertamina mematrikan jejak dalam pengembangan wastra (kain tradisional) nusantara.
Lewat bantuan permodalan, pelatihan, hingga fasilitasi ke pameran nasional maupun internasional, Pertamina memajukan produk wastra dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jawa Tengah hingga dikenal di pasar mancanegara.
TribunMuria.com menghimpun kisah tiga pelaku usaha bidang wastra binaan Pertamina dari Jepara dan Kudus (Muria Raya) serta Surakarta.
Mereka ialah Riyan Hidayat (Tenun Ikat Bima Jepara), Yuli Astuti (Muria Batik Kudus), dan Aryatie Sekar Asih (Batik Sekar Asih Surakarta). Berikut kisah inspiratif mereka.
1. Bukan Pepatah: Bawalah Tenun Ikat Jepara sampai ke Negeri Cina
Riyan Hidayat (41) senang bukan kepalang ketika mengetahui bahwa produk tenun ikat troso, wastra asli Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, ternyata begitu diminati masyarakat di Tiongkok.
Hal itu ia alami sendiri ketika pada 2019 lalu, PT Pertamina memfasilitasinya bersama lima pelaku UMKM lain untuk mengikuti pameran China-ASEAN Expo (Caexpo) ke-16 di Kota Nanning, Tiongkok.
Semua kebutuhan untuk mengikuti pameran tersebut, mulai dari transportasi hingga gerai pameran, difasilitasi oleh Pertamina.
Dalam pameran yang berlangsung pada 21-24 September 2019 itu, produk tenun troso dengan merek "Tenun Ikat Bima" bikinan Riyan nyaris ludes terjual.
"Saya bawa produk empat dus besar. Alhamdulillah lebih dari 80 persen laku terjual," kata Riyan saat ditemui TribunMuria.com di kediamannya, Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Minggu (15/10/2023).
Tak cuma sampai di situ, dalam sesi business matching di ajang tersebut, Riyan juga berkenalan dengan pembeli dari Tiongkok yang kemudian memesan produk tenun ikat dalam jumlah cukup besar.
"Pembeli tersebut pengusaha yang punya hotel dan tempat rekreasi. Kebanyakan produk saya yang dibeli ialah bedcover. Sudah tiga kali pesan, masing-masing 150 sampai 200 buah," ungkap Riyan.
Meski produknya sudah dikirim sampai ke Negeri Tirai Bambu, Riyan tidak melakukan ekspor secara langsung.
"Saya kirim ke Cina lewat teman, orang Indonesia yang kuliah di sana dan sudah biasa jual beli. Saya titip ke dia sebab belum bisa kirim sendiri," ujar dia.
Riyan mengatakan, Tenun Ikat Bima berkembang pesat setelah dia bermitra dengan Pertamina. Perkembangan itu dia rasakan lewat bantuan permodalan, pelatihan, dan pameran.
| Ada 2.025 Hadiah Spektakuler untuk Pelanggan IM3, Ada Motor dan Mobil Listrik |
|
|---|
| Hari Pelanggan Nasional, Pegadaian Kanwil XI Semarang Bagi-Bagi Emas ke Pelanggan Setia |
|
|---|
| Peluang Industri Kripto pada Paruh Kedua 2025, Upbit Soroti Pengaruh Tiga Faktor Utama Ini |
|
|---|
| Terobosan Baru Pegadaian: Setor Emas Fisik Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas |
|
|---|
| Pegadaian Kanwil Semarang Gandeng Kejati Jateng, Perkuat Sinergi Hukum dan Tata Kelola Perusahaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/perajin-batik-dan-kain-tenun.jpg)