Berita Nasional
Indonesia Sedang Tak Baik-baik Saja, Hakim MK Arie Hidayat: Lebih Buruk dari Orde Baru
Hakim MK Arief Hidayat menyatakan, Indonesia sedang tidak baik-baik saja di semua sektor. Bahkan, kondisinya lebih parah daripada Orba.
Hakim MK Arief Hidayat menyatakan, Indonesia sedang tidak baik-baik saja di semua sektor. Bahkan, kondisinya lebih parah daripada Orba.
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Kondisi bangsa dan negara saat ini sedang tidak baik-baik saja. Bahkan, lebih parah dari Ode Baru (Orba) saat Presiden RI dijabat oleh Seoharto.
Penilaian ini disampaikan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat.
Tidak hanya dalam bidang hukum dan peradilan, Arief menyatakan, Indonesia sedang tidak baik-baik saja di berbagai sektor.
Baca juga: Putusan MK Pastikan Tiket Prabowo-Gibran Aman untuk Bisa Maju pada Pilpres 2024
Baca juga: Jokowi Bangun Dinasti Politik Secara Instan, MK Pemulus Jalan Gibran Ikut Kontestasi Pilpres 2024
Baca juga: Terungkap! Jokowi Marah ke PDIP karena Minta 3 Periode Tak Dituruti, Adian: Kita Patuh Konstitusi
Arief lantas menyinggung adanya kekuatan yang terpusat di tangan-tangan tertentu.
Ada kecenderungan sistem ketatanegaraan dan sistem bernegara sudah jauh dari pembukaan UUD 1945.
"Ada indikasi pertanyaan apakah Indonesia saat ini sedang baik-baik saja atau tidak?"
"Saya mengatakan di berbagai sektor kehidupan bangsa Indonesia sedang tidak baik-baik saja."
"Oleh karena itu harus hati-hati betul," kata Arief dalam acara Konferensi Hukum Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Lebih buruk dari Orde Baru
Arief menyampaikan, kekuasan yang berpusat di tengah-tengah tangan tertentu ini lebih buruk dibanding rezim Orde Baru.
Dia menilai, pada masa Orde Baru, masih ada pembagian kekuasaan berdasarkan teori trias politika, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang dipimpin oleh pihak yang berbeda-beda.
Sementara itu, saat ini, pihak yang memimpin seolah memiliki banyak kaki.
Memiliki partai politik, media massa, hingga memiliki tangan-tangan kekuasaan di tiga lembaga tersebut.
"Dia juga sebagai pengusaha besar yang mempunyai modal, itu di satu tangan atau beberapa gelintir orang saja."
| Beredar Surat Pemecatan Gus Yahya, Waketum: Bukan Surat Resmi PBNU |
|
|---|
| 'Dulu Kritik Tambang, Sekarang Ribut', Mahfud MD Respons Pergolakan PBNU |
|
|---|
| Ihwal Dinamika PBNU, Waketum Amin Said Husni: Jalan Satu-satunya Islah |
|
|---|
| Katib Syuriah PBNU: Ultimatum Rais Aam Tak Lazim, Islah Paling Rasional |
|
|---|
| Sofwan PDIP Harap RUU Komoditas Strategis Bangkitkan Industri Tembakau Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Hakim-Mahkamah-Konstitusi-MK-Arief-Hidayat-2610.jpg)