Berita Nasional

Terungkap! Jokowi Marah ke PDIP karena Minta 3 Periode Tak Dituruti, Adian: Kita Patuh Konstitusi

Jokowi marah ke PDIP karena permintaannya menambah masa jabatan menjadi tiga periode tak dituruti oleh partai. Sebab, PDIP patuh kepada konstitusi.

TRIBUNNEWS/NICO MANAFE
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu saat mengikuti wawancara khusus dengan Tribun Network di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Kamis (10/8/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Terungkap, awal mula retaknya hubungan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Bermula dari ditolaknya pemintaan Jokowi ke PDIP untuk mengubah konstitusi terkait masa jabatan presiden Indonesia dari maksimal dua periode menjadi tiga periode.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Adian Napitupulu.

Menurut Adian, permintaan Jokowi agar PDIP memotori perubahan konstitusi terkait masa jabatan presiden merupakan pengkhianatan terhadap konstitusi.

Karenanya, sambung Adian, permintaan Jokowi itu sama sekali tak bisa dituruti.

Sebab, PDIP berkomitmen untuk menjaga konsitusi, pembatasan masa jabatan presiden.

Adian menegaskan, retaknya hubungan itu karena persoalan PDIP yang tidak mengabulkan permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode dan menambah masa jabatan.

"Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak."

"Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/10/2023).

Menurut Adian, PDIP menolak permintaan tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi.

Ia juga menegaskan bahwa PDIP ingin menjaga konstitusi karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.

“Kemudian, ada pihak yang marah ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi."

"Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” ujar Adian.

“Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing."

"Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana aja,” katanya lagi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved