Berita Blora
Menteri PUPR Tinjau Lokasi Pembangunan, Bendung Gerak Karangnongko Solusi Kekeringan Blora Selatan
Bupati Arief Rohman berharap pembangunan Bendung Gerak Karangnongko diharapkan bisa menjadi solusi kekeringan eksrem di wilayah Blora selatan.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan, Bendung Gerak Karangnongko diharapkan bisa mengatasi kekeringan wilayah Blora Selatan.
Selain itu juga terdapat fungsi lain, misalnya irigasi pertanian, pemenuhan kebutuhan air bersih, dan pariwisata.
Arief Rohman mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang lokasinya berada di wilayah perbatasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur.
Baca juga: Didanai Rp 1 Triliun, Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Blora Segera Diwujudkan
Baca juga: Nilai UGR Tanah Terdampak Bendung Gerak Karangnongko Blora Belum Jelas, Warga Ungkap Keresahan Ini
Baca juga: Kerja Sama Blora-Ngawi, Bupati Singgung Bendung Gerak Karangkongko & Tiga Usulan Bangun Kawasan
Nantinya, gerbang atau pintu masuk ke area Bendun Gerak Karangnongko akan di bangun di dua sisi: sisi Bojonegoro dan Blora.
Hal itu diungkapkan saat menghadiri acara peninjauan lokasi Bendung Gerak Karangnongko di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023).
Hadir dalam kesempatan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg ) RI, Pratikno.
Kemudian juga dihadiri oleh Pejabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto bersama Forkopimda dan sejumlah Kepala desa di masing masing wilayah.
"Pembangunan akan dimulai dari wilayah Bojonegoro terlebih dahulu karena di sisi timur Bengawan Solo tidak banyak pemukiman, mayoritas hutan dan lahan kosong, lahannya sudah siap," jelas Arief Rohman.
"Sedangkan wilayah Blora, sisi barat Bengawan Solo menunggu kepastian relokasi pemukiman warga, yang akan kita upayakan konsultasi bersama ke kementerian terkait," imbuh Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu.
Saat meninjau lokasi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko sudah lama direncanakan.
"Ini sudah lama (Bendung Gerak Karangnongko - red) direncanakan. Bisa dilihat sekarang disekitar kering sekali dan tidak ada jalan lain harus ada air."
"Salah satu caranya yaitu dengan pembangunan bendung gerak ini," ungkap Basuki Hadimuljono.
Menurut Menteri Basuki, Bendung Karangnongko merupakan long storage yang memanfaatkan teknologi bendung gerak di Sungai Bengawan Solo sepanjang 24 Kilometer, sehingga nantinya dapat menampung air dengan kapasitas 59 juta M3.
"Kita terlebih dahulu bangun di daerah kering di Sungai Bengawan Solo, jadi tidak menyentuh masyarakat."
"Kalau sudah jadi kita bangun cofferdam untuk mengalirkan air baru kita bangun bendungannya," terang Basuki Hadimuljono.
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 yakni Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Secara teknis, Bendung ini memiliki luas genangan 1.027 Hektar untuk mengairi daerah irigasi seluas 6.950 hektare di Kabupaten Blora, Bojonegoro, dan sekitarnya.
Suplai air irigasi Bendung Gerak Karangnongko akan didistribusikan melalui Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.746 hektare dan DI Karangnongko Kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 hektare.
"Ini adalah pengecualian, izin keluar dari Bapak Presiden langsung untuk membangun Karangnongko. Sedangkan untuk yang lain tidak ada (pembangunan baru lagi). Semua kita lakukan dengan niat baik," terang Basuki Hadimuljono.
"Saya kira kami mendukung sekali usulan masyarakat untuk bisa membangun bendung gerak ini. Pernak-pernik masalahnya pasti ada, terutama masalah sosial."
"Tetapi kami sudah membangun 61 bendungan dan Alhamdulillah semua berjalan lancar. Saya yakin pembangunan Bendungan Karangnongko pun akan lancar sampai selesai," tambah Basuki Hadimuljono.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengatakan, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian di Blora dan Bojonegoro melalui sektor pertanian.
Di sekitar bendungan rencananya akan dikembangkan sektor agrobisnis secara produktif dan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat setempat.
"Inti dari kemakmuran adalah air dan konektivitas. Jadi konsep kami, ada air, ada konektivitas, dan ada industri yang mengambil dari produk para petani."
"Jadi itu yang kita harapkan mengangkat kemakmuran di sini," ucap Pratikno.
Diketahui, percepatan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dilakukan untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air, khususnya di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Adanya suplai air dari bendungan ini mampu meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
Sedangkan debit airnya sebelah kiri sebesar 2,85 m3/detik dan sebelah kanan sebesar 7,90 m3/detik.
Suplai air irigasi Bendungan Karangnongko diharapkan juga mampu sampai ke kawasan Solo Valley Werken (62.000 hektare).
Warga Blora Tunggak Pajak Kendaraan hingga Rp40 Miliar, Bupati Arief Rohman Instruksikan Ini |
![]() |
---|
Bayi Laki-laki di Semak Pinggir Hutan Jati Semanggi Bisa Diadopsi? Begini Jawaban Dinsos P3A Blora |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bayi Laki-laki Ditemukan di Semak Pinggir Hutan Jati Blora, Ari-ari Masih Lengkap |
![]() |
---|
Blora Masuk 8 Besar Produsen Padi Nasional, Ini Strategi Bupati Arief untuk Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Kecelakaan Kerja RS PKU Muhammadiyah Blora Sebulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.