Berita Kudus

8 Desa di Kudus Terdampak Kekeringan, BPBD: Jatah Dropping Air Bersih hingga November

8 desa di Kudus mengalami kekeringan dapak El Nino dan kemarau panjang. BPBD menyebut stok bantuan air bersih masih aman hingga November mendatang.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Ilustrasi dropping bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Kudus. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS — Beberapa desa di Kabupaten Kudus Jawa Tengah mengalami kekeringan dampak El Nino dan kemarau berkepanjangan.

Kasi Kedaruratan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Ahmad Munaji, mengungkapkan saat ini ada delapan desa di Kudus yang mengalami kekeringan

"Sebelumnya itu ada enam desa yang tercatat. Sekarang sudah ada delapan, tambahannya dua yakni Desa Mijen dan Papringan," kata Munaji saat ditemui di kantornya, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: 70 Desa Kekeringan, Pj Bupati Pati Henggar Tetapkan Status Darurat Bencana, Apa Konsekuensinya?

Baca juga: Terdampak Kemarau Panjang, 12 Desa di Jepara Alami Kekeringan, Pemkab Kiriman Bantuan Air Bersih

Dari delapan desa tersebut, lima desa masih dilakukan dropping air.

Sementara tiga lainnya sudah tidak mendapat bantuan dropping air bersih.

Delapan desa yang tercatat kekeringan masih berada dalam satu kecamatan, yakni Kecamatan Kaliwungu.

Desa-desa tersebut antara lain Mijen, Papringan, Kedungdowo, Setrokalangan dan Gamong.

Sejauh ini, stok air yang akan didropping untuk desa-desa kekeringan tersebut masih mencukupi. 

Meskipun tidak semua desa, hanya lima desa, akan tetapi stok air diperkirakan cukup sampai bulan November.

Munaji memperkirakan El Nino ini akan diprediksi sampai akhir November.

Pihaknya mengimbau ke masyarakat untuk bertahan dan waspada dengan keadaan cuaca yang kering ekstrem ini. (rad)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved