Ajudan Kapolda Kaltara Tewas

Ini Pesan Terakhir Ajudan Kapolda Kaltara untuk Istri Sebelum Ditemukan Tewas Berlumur Darah

Ini pesan terakhir Brigpol SH untuk istri tercinta yang hamil tua, sebelum ajudan Kapolda Kaltara itu ditemukan tewas berlumur darah di rumah dinas.

TribunMuria.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Keluarga Brigadir Polisi Setyo Herlambang datangi RS Bhayangkara Semarang untuk mengikuti proses autopsi, Sabtu (23/9/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Brigadir Polisi Setyo Herlambang (SH) yang merupakan ajudan Kapolda Kaltara ditemukan tewas berlumur darah di rumah dinas pada Jumat (22/09/2023) sekira pukul 13.10 Wita.

Keluarga korban mengungkapkan 15 menit sebelum dikabarkan tewas, Brigpol SH masih sempat menjalin komunikasi dengan sang istri.

Hal ini diungkapkan kakak ipar korban, Dwi Jatmiko, saat menghadiri autopsi di rumah sakit Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Jenazah Brigpol SH Ajudan Kapolda Kaltara Diautpsi di RS Bhayangkara Semarang

Baca juga: Dipulangkan ke Kendal, Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Bersimbah Darah Diautopsi di Semarang

Baca juga: Kronologi Ajudan Kapolda Kaltara Asal Kendal Tewas Berlumur Darah di Rumah Dinas, Senpi Tergeletak

Dwi menjelaskan sekitar pukul 10.44 WIB di hari kejadian, adiknya yang juga merupakan istri Brigpol SH masih berkomunikasi dengan korban.

Selanjutnya, sang istri tidak bisa menghubungi korban pada sekitar pukul 11.00 WIB.

"Saat itu adik di rumah di jalan Gajah Timur Dalam V Semarang," ujarnya saat akan meninggalkan rumah sakit Bhayangkara Semarang Sabtu (23/9/2023).

Dalam komunikasi itu, korban meminta sang istri agar makan yang banyak karena akan melahirkan.

Setelah itu tidak ada komunikasi lagi.

"Cuma suruh makan banyak, karena memang istri korban ini hamil tua, hendak melahirkan. Setelah itu loss contact," imbuhnya.

Menurutnya istri korban mendapat kabar Brigpol Setyo Herlambang meninggal dunia sekitar pukul 11.15 WIB.

Kabar itu disampaikan dari teman korban melalui telepon.

"Dapat telepon dari teman korban, katanya korban kecelakaan."

"Tapi kecelakaan apa maksudnya saya tidak tahu. Kejatuhan genteng aja itu bisa dikatakan kecelakaan ," tuturnya.

Dwi menjelaskan istri korban meminta autopsi dilakukan di Semarang.

Saat dilakukan autopsi dirinya melihat ada luka tembak di dada kiri korban.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved