Berita Blora

Pembangunan Embung Nglebok Cepu Lebih Cepat dari Perkiraan, Progresnya Surplus 3,72 Persen

Pembangunan Embung Nglebok Kecamatan Cepu lebih cepat dari perkiraan awal, progres pembangunannya capai 15,50% atau surplus 3,72

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Sejumlah pekerja mengoperasikan dan mengawasi alat berat pada pembangunan Embung Nglebok di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Progres pembangunan Embung Nglebok Kecamatan Cepu lebih cepat dari perkiraan awal. 

Pembangunan Embung Nglebok sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menjawab persoalan banjir di wilayah tersebut. 

Embung itu diharapkan bisa menjadi tempat penampungan air saat musim hujan, sehingga meminimalisasir potensi banjir.

Baca juga: Pemkab Blora Kucur Anggaran Rp3,6 Miliar untuk Bangun Embung Nglebok, Upaya Atasi Banjir di Cepu

Diketahui, pembangunan embung tersebut diperkirakan bakal selesai di 10 Desember 2023 nanti. 

Terlihat dari plang yang dipasang, pembangunan Embung Nglebok di Kecamatan Cepu itu menggunakan dana dari APBD Kabupaten Blora Tahun anggaran 2023. Menelan dana Rp3,6 miliar. 

Rinciannya, 1 hektar untuk luasan embung dan 1 hektare untuk bangunan di sekitar embung. 

Rencananya embung itu dibangun dengan kedalaman 3 meter. 

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora Surat mengatakan, seusai tanda tangan kontrak berapa waktu lalu, proyek Embung Nglebok langsung mulai dikerjakan oleh pemenang tender. 

Dimulai sejak 21 Juli 2023 hingga 10 Desember 2023 atau 143 hari. Sementara untuk pemeliharaan 360 hari. 

‘’Ini tujuannya untuk menanggulangi banjir di kawasan Cepu dan menampung air saat musim penghujan datang. Biar jadi stok air juga,’’ ungkap Surat kepada tribunmuria.com, Jumat (8/9/2023).

Surat menerangkan, perkembangan pembangunan embung tersebut mengalami percepatan yang diluar prediksi. 

Pasalnya, per tanggal 6 September 2023 kemarin, jika dilihat dari jadwal pembangunan seharusnya prosesnya 11,78 persen. 

Namun, yang terjadi lebih cepat prosesnya yaitu 15,50 persen. 

Menurutnya, saat ini pekerjaan proyek fokus ke galian tampungan embung dan pembentukan badan tanggul keliling embung. 

‘’Ini berarti deviasi percepatan pembangunannya kurang lebih sebesar 3,72 persen. Sehingga ini lebih cepat daripada perkiraan yang telah dijadwalkan," terang Surat.

"Terlebih, mumpung kondisi sekarang masih kemarau jadinya lebih efisien dalam pembangunan,’’ imbuh Surat.

Dirinya berharap, proyek ini nantinya berakhir sesuai tepat waktu yaitu paling lambat 10 Desember 2023 dan bisa digunakan untuk menanggulangi banjir di wilayah Cepu.  

‘’Ini sangat penting karena wilayah ini yang termasuk dataran tinggi dan belum ada penampungan air. Sehingga dibangunlah embung ini,’’ pungkas Surat. (kim)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved