Berita Semarang

Rektor UIN Walisongo Semarang Didesak Mundur karena Dugaan Plagiat, Kuasa Hukum Merespon Keras

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq, diduga melakukan plagiasi, didesak mundur oleh forum guru besar.

|
Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Amanda Rizqyana
Forum Guru Besar dan Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyatakan sikap atas dugaan plagiasi karya ilmiah yang dilakukan oleh Rektor UIN, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag, pada Jumat (31/8/2023). 

Berkaitan dengan hal tersebut, Prof. Mujiyono setelah mendapatkan fakta baru yakni keterlibatan Muhammad Arif Royani dalam penelitian tersebut, maka ia mencabut surat pelaporan yang dikirimnya ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdikbud tahun 2019.

"Dengan demikian, status pelaporan yang dilakukannya telah gugur dengan sendirinya," ujarnya.

Selebihnya, karena tingkat kemiripannya di bawah toleransi standar plagiasi, maka karya Penelitian kolektif Prof Dr Imam Taufik MAg dinyatakan Bebas Plagiasi.  

Demikian pernyataan Prof. Mujiyono bahwa pernyataan bebas plagiasi Imam Taufiq seperti ini dikuatkan lagi dengan adanya pernyataan 18 (delapan belas) anggota Senat Akademik UIN Walisongo yang membuat pernyataan karya penelitian kolektif Prof Imam Taufiq adalah bebas plagiasi.

Surat pernyataan ini dibukukan dan didaftarkan Senin (28/8/2023) oleh Dina Ismawati, Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah berkantor di Ruko Ngaliyan Square Blok B-17, Jalan Prof. Dr. Hamka, Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Muhtar menambahkan, hal-hal tersebut untuk membantah pernyataan sekelompok oknum-oknum yang menyatakan diri bersama-sama sebagai 'Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang' yang notabene tidak ada legalitasnya/forum tidak dasar hukumnya.

Muhtar juga memberikan informasi bahwa Prof Dr Imam Taufiq, Rektor UIN Walisongo telah membuat kebijakan untuk memaafkan oknum-oknum, pihak-pihak yang turut serta menyebarkan hoaks, dan fitnah dengan membuat kampanye cerita fiktif kebohongan tentang isu plagiasi.

Menurutnya saat ini Prof. Imam Taufiq, selaku Rektor UIN Walisongo sedang fokus mewujudkan program program mandatori dan prioritas pengembangan UIN Walisongo, diantaranya  pembukaan Fakultas Kedokteran, peningkatan jejaring internasional, penguatan akreditasi.

"Maka beliau berharap penyebaran hoaks plagiasi dihentikan, jangan ada lagi fitnah, rumor/isu yang sudah basi tersebut, apalagi mengkampanyekan cerita fiktif serta kebohongan tentang plagiasi," pungkasnya. (arh)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved