Berita Semarang
Rektor UIN Walisongo Semarang Didesak Mundur karena Dugaan Plagiat, Kuasa Hukum Merespon Keras
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq, diduga melakukan plagiasi, didesak mundur oleh forum guru besar.
Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Yayan Isro Roziki
Berkaitan dengan hal tersebut, Prof. Mujiyono setelah mendapatkan fakta baru yakni keterlibatan Muhammad Arif Royani dalam penelitian tersebut, maka ia mencabut surat pelaporan yang dikirimnya ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdikbud tahun 2019.
"Dengan demikian, status pelaporan yang dilakukannya telah gugur dengan sendirinya," ujarnya.
Selebihnya, karena tingkat kemiripannya di bawah toleransi standar plagiasi, maka karya Penelitian kolektif Prof Dr Imam Taufik MAg dinyatakan Bebas Plagiasi.
Demikian pernyataan Prof. Mujiyono bahwa pernyataan bebas plagiasi Imam Taufiq seperti ini dikuatkan lagi dengan adanya pernyataan 18 (delapan belas) anggota Senat Akademik UIN Walisongo yang membuat pernyataan karya penelitian kolektif Prof Imam Taufiq adalah bebas plagiasi.
Surat pernyataan ini dibukukan dan didaftarkan Senin (28/8/2023) oleh Dina Ismawati, Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah berkantor di Ruko Ngaliyan Square Blok B-17, Jalan Prof. Dr. Hamka, Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Muhtar menambahkan, hal-hal tersebut untuk membantah pernyataan sekelompok oknum-oknum yang menyatakan diri bersama-sama sebagai 'Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang' yang notabene tidak ada legalitasnya/forum tidak dasar hukumnya.
Muhtar juga memberikan informasi bahwa Prof Dr Imam Taufiq, Rektor UIN Walisongo telah membuat kebijakan untuk memaafkan oknum-oknum, pihak-pihak yang turut serta menyebarkan hoaks, dan fitnah dengan membuat kampanye cerita fiktif kebohongan tentang isu plagiasi.
Menurutnya saat ini Prof. Imam Taufiq, selaku Rektor UIN Walisongo sedang fokus mewujudkan program program mandatori dan prioritas pengembangan UIN Walisongo, diantaranya pembukaan Fakultas Kedokteran, peningkatan jejaring internasional, penguatan akreditasi.
"Maka beliau berharap penyebaran hoaks plagiasi dihentikan, jangan ada lagi fitnah, rumor/isu yang sudah basi tersebut, apalagi mengkampanyekan cerita fiktif serta kebohongan tentang plagiasi," pungkasnya. (arh)
Pegadaian Kanwil XI Semarang Gelar Khitan Massal, 200 Anak Dikhitan Gratis dengan Metode Modern |
![]() |
---|
Ontosoroh Modern dalam Monolog ‘Paramita’ Teater HAE Semarang, Peringati Seabad Pramoedya |
![]() |
---|
Rekomendasi 5 Barbershop Terbaik di Semarang, Apa Saja? Simak Daftarnya |
![]() |
---|
Ihwal TNI Masuk Kampus, Wakil Rektor UIN Walisongo Semarang: Seperti Zaman Orde Baru |
![]() |
---|
HUT ke-124 Pegadaian 'Meng-Emas-kan Indonesia', Edy: Terus Jadi Solusi Keuangan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.