Pembunuhan Iwan Budi

Apa Kabar Kasus Iwan Budi? Hampir Setahun Pembunuhan Keji Belum Terungkap, Ini Kata Polisi

Setahun kematian Iwan Budi, polisi telah mengantongi sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan Iwan Budi, hanya untuk internal, masih belum dirilis.

|
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Iwan Arifianto
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Johanson Ronald Simamora. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kasus pembunuhan terhadap Iwan Budi, seorang PNS Bapenda Kota Semarang, hingga kini masih belum tuntas.

Sudah satu tahun bergulir, polisi belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang diduga disertai mutilasi ini.

Bahkan, hingga kini kepala Iwan Budi belum juga ditemukan.

Baca juga: Kompolnas Yakin Kasus Pembunuhan Iwan Budi akan Terungkap: Ketekunan dan Keuletan Penyidik

Baca juga: Pembunuhan Iwan Boedi Diduga Bermotif Politik, Pengacara: Libatkan Orang Berkuasa dan Profesional

Baca juga: Mantan Wali Kota Semarang akan Diperiksa Polisi Terkait Kasus Iwan Budi, Siapa Sosoknya?

Polisi masih harus bekerja keras untuk menuntaskan kasus ini hingga menguak dalang kasus pembunuhan keji, yang diduga berkait dengan kasus mega korupsi.

"Masih proses penyelidikan terus. Semua pemeriksaan saksi masih dilakukan, kami mohon dukungan doa semoga kasus segera terungkap," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Johanson Ronald Simamora kepada Tribun, Rabu (23/8/2023).

Pihaknya terus melakukan update kasus dengan melakukan evaluasi yang dipimpin Wakapolda Jateng Brigjen Abioso Seno Aji sebagai ketua tim gabungan kasus pembunuhan tersebut.

Selain itu, polisi juga rutin melakukan komunikasi terhadap pihak korban terutama lawyer dan istri korban.

"Kami komunikasi terus, mereka memberikan informasi kita tindaklanjuti. Demikian juga kita melakukan tindakan-tindakan kita informasikan ke keluarga," paparnya.

Di samping itu, ketika disinggung soal informasi dirilisnya wajah terduga pelaku pembunuhan Iwan Budi,  Kombes Johanson membantahnya.

"Belum rilis, baru internal saja," katanya.

Sebelumnya, Jaringan Lintas Agama untuk Kemanusiaan (Jalak) bakal menggelar aksi damai bertajuk 'Iwan Boedi Nagih Janji' pada Kamis, 24 Agustus 2023 mendatang.

Aksi dilakukan untuk mengenang sosok Iwan Boedi Prasetijo Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Semarang. 

Ia menjadi korban pembunuhan dan dikabarkan hilang pada Rabu,24 Agustus 2022 silam.

"Kita masih punya utang pengungkapan nyawa orang yang sampai sekarang belum ada keadilannya," ucap Pengacara Keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setiawan, Senin (21/8/2023).

Aksi damai yang diinisiasi oleh Jalak berangkat dari keresahan berbagai unsur masyarakat mulai dari tokoh agama, aktivis mahasiswa dan kelompok lainnya terhadap kasus Iwan Boedi.

Kasus itu masih melempem di meja polisi hingga setahun ini tak kunjung ada penetapan tersangka.

"Berawal dari kegelisahan kasus itu belum terungkap sehingga mereka menginginkan aksi karena beban pengungkapan kasus berada di kepolisian tentunya aksi akan dilakukan di depan Polda Jateng," imbuh Yunantyo.

Titik kumpul aksi nantinya dilakukan di depan kantor  Gubernur Jawa Tengah.

Dari depan kantor Gubernuran, para peserta aksi akan berjalan kaki ke kantor Polda Jateng dibarengi aksi tebar bunga dan membawa foto korban Iwan Boedi.

"Aksi ini bagian dari kegelisahan tidak terbendung dari publik karena kasus Iwan Boedi belum kunjung terungkap. Maka, Siapa pun bisa gabung ke situ," imbuhnya.

Yunantyo berharap, selepas aksi ada penjelasan dari pihak polisi terkait sejauh mana perkembangan kasus tersebut.

Misal ada sesuatu yang perlu dirahasiakan demi lancarnya penyelidikan maka tak usah disampaikan ke masyarakat secara gamblang.

"Tentunya disampaikan saja dengan bahasa polisi sebab di sisi lain publik juga ingin kejelasan bahwa pengusutan tetap berjalan dan suatu ketika nanti (kasus) terungkap," bebernya.

Ia menyebut, aksi serupa tak berhenti di situ saja.

Nantinya ada aksi serupa pada tanggal 8 September 2023 atau pada tanggal yang sama saat mayat Iwan Boedi ditemukan di kawasan Marina, Semarang Barat.

"Ya untuk lokasi entah di Polda, Pemkot atau kantor Gubernur yang jelas aksi ini akan berkesinambungan," tandasnya. (Iwn)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved