Berita Semarang

Cerita Veteran Pengawal Jenderal Soedirman dan Ahmad Yani Rumahnya Direhab, Puji Pemprov Jateng

Cerita veteran pejuang kemerderkaan Kapten (Purn) CPM Sanjoto, yang pernah jadi pengawal Panglima Soedirman & Jenderal Ahmad Yani, puji Pemprov Jateng

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Kapten (Purn) CPM Sanjoto salam komando dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengikuti upacara HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Kamis (17/8/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kapten (Purn) CPM Sanjoto, puji perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) kepada para veteran pejuang.

Kapten (Purn) CPM Sanjoto merupakan veteran perang yang pernah menjadi pengawal Panglima Jenderal Besar Soedirman dan Jenderal Ahmad Yani.

Ia memuji perhatian Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo kepada vetaran perang.

Dituturkan, rumahnya direnovasi oleh Pemprov Jateng dan pihak lain pada 2020 silam.

Hal ini diceritakan Kapten (Purn) CPM Sanjoto saat mengikuti upacara HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Kamis (17/8/2023).

"Saat ini saya enggak kerja, saya dapat gaji dari TNI, ya dapat gaji dari veteran."

"Marem, perjuangan saya dulu-dulu sudah dihargai," kata Sanjoto seusai mengikuti upacara HUT ke-78 RI di Lapangan Simpanglima Kota Semarang, Kamis (17/8/2023).

Diketahui, perhatian Pemerintah Provinsi Jateng kepada veteran kelahiran Solo tahun 1930 ini terus dilakukan.

Salah satunya, Pemprov Jateng, REI dan Denpom Semarang pada tahun 2020 bahu-membahu memperbaiki rumahnya di Jalan Belimbing Raya nomor 34 Kelurahan Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang.

Pada momen HUT Kemerdekaan RI ini, Sanjoto berpesan kepada generasi sekarang untuk bangkit melawan keragu-raguan pada diri.

Sebab Indonesia harus lebih maju ke depannya.

"Pesan saya ke pemuda, supaya bangkit, lawan keraguan. Anak-anak sekarang masih ragu."

"Lawan keraguan, maju terus untuk Indonesia maju. Di atas pundak kalian bangsa ini," pesan Sanjoto.

Ia berharap, sikap pemuda saat ini bisa seperti dirinya ketika muda dulu.

Sanjoto semasa muda gigih melawan penjajah.

Tahun 1943, kenangnya, ia berperang dengan penjajah Jepang di daerah Solo.

Ia bersama pejuang lain melucuti senjata Jepang.

Perjuangan lain yang dikenangnya adalah pada tahun 1948, dirinya ikut gerilya merebut kedaulatan RI dan berhasil.

"Saya juga yang mengawal Pak Dirman (Jenderal Sudirman), juga mengawal Pak Yani (Jenderal Ahmad Yani). Saya pasukan tempur," kenang Sanjoto.

Sekarang, kata dia, teman seperjuangannya dulu telah meninggal dunia.

Seingatnya, Sanjoto pernah bertemu dua orang teman seperjuangannya.

Namun kini, ia tak lagi bisa bertemu mereka.

"Sekarang teman sudah saya cari, enggak ada," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved