Berita Pati

Warga Lereng Kendeng Upacara Bendera di Tumpukan Sampah Kali Tus Pati: Pak Jokowi, Tolong Dikeduk

Warga lereng Kendeng gelar upacara bendera di atas sampah Kali Tus, Sukolilo, Pati. Warga meminta Jokowi untuk normalisasi Kali Tus yang dangkal.

|
TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal
Warga lereng Kendeng gelar upacara bendera di atas sampah Kali Tus, Sukolilo, Pati, Kamis (17/8/2023). Warga meminta Presiden Jokowi untuk menormalisasi Kali Tus yang dangkal karena tumpukan sampah dan lainnya. 

Tema ini juga mengandung makna jiwa bangsa yang peduli terhadap kelestarian Ibu Bumi, jernihnya air sungai, kelestarian sumber mata air, kualitas udara yang semakin buruk akibat aktivitas pertambangan dan pemanasan global, dan peduli terhadap perjuangan petani dalam melindungi ruang-ruang produksinya agar bisa terus menanam.

"Karena dari keringat petani kita bisa tetap makan untuk hidup."

"Peduli terhadap fenomena dengan semakin sedikitnya generasi muda yang mau menjadi petani," ujar pria yang juga tokoh Sedulur Sikep ini.

Upacara kali ini, kata dia, sengaja diselenggarakan di onggokan sampah di pangkalan Kali Tus Desa Baturejo.

Dia menyebut, Sungai Tus mengalir dari Pegunungan Kendeng sampai Juwana. 

Bagi dia, Sungai Tus mestinya menjadi urat nadi masyarakat. 

Namun kenyataannya yang ada memprihatinkan, sungai ini justru dipenuhi sampah.

"Sungai yang mengalir dari hulu Pegunungan Kendeng hingga hilir Juwana ini seharusnya menjadi urat nadi agar sawah-sawah cukup air saat musim kemarau dan terhindar dari banjir saat musim penghujan," kata dia.

Namun, lanjut Gunretno, sejak November 2022 hingga Juli 2023, banjir bandang mengakibatkan sawah-sawah belum bisa ditanami hingga kini.

Dia menyebut, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Pati, banjir bandang menggenangi area persawahan seluas 7.072 hektar yang tersebar di 10 kecamatan. 

"Hal ini tentu berdampak serius terhadap ancaman puso dan krisis pangan. Perbaikan dari hulu hingga hilir harus berjalan bersama-sama," kata dia.

Terjadinya banjir bandang, menurut Gunretno, tidak terlepas dari aktivitas pertambangan di wilayah Pegunungan Kendeng dan pola hidup membuang sampah ke sungai. 

"Pemerintah melalui BBWS Pemali-Juana sebetulnya sudah menganggarkan normalisasi Sungai Juwana sejak 2019 hingga 2023 dengan dana yang fantastis. Mulai dari Rp40 miliar hingga Rp230 miliar."

"Namun nyatanya hingga saat ini, Pangkalan Kali Tus masih saja dangkal dan penuh dengan tumpukan sampah seperti yang terlihat hari ini," papar dia.

Gunretno berharap Presiden Joko Widodo memberi perhatian khusus untuk menangani kerusakan alam di Pegunungan Kendeng dan Sungai Tus yang kondisinya dangkal.

"Ini satu tulisan (spanduk) untuk disampaikan kepada pak Jokowi bahwa anggaran untuk normalisasi masih sedikit, kita butuh menangani masalah ini," ucap Gunretno. (mzk)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved