Berita Blora

180 Mahasiswa UGM dan IPB KKN di Blora Diminta Fokus pada 3 Hal Ini, Bupati: Kami Minta Tolong

180 mahasiswa -150 dari IPB dan 30 dari UGM- yang menggelar KKN di Blora diminta fokus pada tiga hal: peternakan, pertanian & pemberdayaan masyarakat.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
Humas Prokopim Blora
Bupati Blora Arief Rohman memberikan pengarahan kepada para mahasiswa dari UGM di aula Bappeda Blora, Senin (26/6/2023), sesaat sebelum mereka diterjunkan ke lokasi KKN. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Sebanyak 180 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) bakal melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kabupaten Blora.

Mereka diminta untuk membantu mengembangkan sektor peternakan dan pertanian, maupun pemberdayaan masyarakat Blora.

Bupati Blora Arief Rohman secara langsung memberikan pengarahan kepada para mahasiswa di aula Bappeda Blora, Senin (26/6/2023), sesaat sebelum mereka diterjunkan ke lokasi KKN.

“Dengan mengirimkan anak-anak muda yang kreatif dan inovatif ini akan sangat membantu Pemerintah Kabupaten Blora dalam membangun, dan menyelesaikan masalah yang ada Kabupaten Blora khususnya yang ada di Desa Lokasi KKN,” papar Arief saat menerima para mahasiswa KKN dari IPB dan UGM tersebut.

Disampaikannya, bahwa dari desa lokasi KKN-T Inovasi IPB tersebut, banyak masyarakatnya yang memiliki hewan ternak sapi.

Mengingat bahwa Blora memiliki populasi ternak sapi yang besar di Jawa Tengah dengan jumlah sebanyak 285.500 ekor.

Dirinya meminta agar para mahasiswa bisa membantu peternak Blora agar maju.

“Desa Palon, Kecamatan Jepon yang telah menjadi desa binaan IPB dan sudah berhasil dalam pengembangan sapi, bisa dijadikan contoh program kegiatan untuk lokasi desa KKN lainnya yang ada di Kabupaten Blora, agar peternakannya  bisa maju,” terang Arief Rohman.

Termasuk, membantu mengatasi persoalan penyakit hewan ternak.

“Kami juga minta tolong untuk potensi yang ada dari adik adik mahasiswa Kedokteran Hewan untuk membantu problem kita soal peternakan seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan lato-lato," jelas Arief Rohman.

Pada sisi lain, Arief berharap para mahasiswa yang KKN dapat mengembangkan potensi yang ada di wilayah Tunjungan yang mana dari segi pariwisata maupun pertaniannya potensial.

Potensi yang ada, misalnya, buah-buahan, wisata alam, pertanian dan peternakan, yang muaranya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Adik-adik bisa membantu pemerintah desa dalam menyusun masterplan desa dan pariwisata dan lainnya."

Termasuk membantu memberdayakan masyarakat, mengatasi problem stunting, kemiskinan dan lainnya."

"Potensi di desa tolong dipetakan untuk nantinya bisa disusun program untuk membantu masyarakat," papar Arief Rohman.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved