Berita Ungaran

5 Ekor Sapi Sutrisno Warga Ungaran Dibeli Jokowi untuk Kurban 2023, Paling Berat 1,042 Ton

Sapi kurban Jokowi. Sapi jumbo jenis limosin seberat 1,042 ton milik Sutrisno, warga Ungaran, Kabupaten Semarang, dibeli Presiden Jokowi untuk kurban.

|
TribunMuria.com/Reza Gustav Pradana
Seorang peternak sapi warga Desa Mendiro, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Sutrisno, sedang memandikan sapi limosin berbobot 1,042 ton, miliknya di kandang dekat rumahnya, Rabu (21/6/2023) sore. Sapi berjenis limosin tersebut merupakan satu di antara lima sapi miliknya yang rencananya akan dibeli Presiden Jokowi untuk kurban saat Iduladha 2023 di Solo. 

TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo membeli lima ekor sapi milik warga Ungaran, Kabupaten Semarang, untuk dijadikan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 1444 H/2023 tahun ini.

Adalah Sutrisno, peternak sapi yang beruntung, 5 ekor sapi milkinya dibeli Presiden Jokowi.

Sutrisno merupakan peternak sapi asal Desa Mendiro, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Cerita Sapi Suparno yang Dipilih Jokowi Untuk Hewan Kurban, Beli Rp 19,5 Juta Dijual Rp 49,5 Juta

Baca juga: Peternak Sapi di Kudus Kebanjiran Order dari Jakarta, Azka: Berdampak Pemulihan Ekonomi

Dituturkan Sutrisno, lima sapi miliknya yang dibeli Jokowi berjenis limosin, simental, brangus, dan PO.

"Kelima sapi itu akan dibeli Pak Jokowi untuk kurban pada Hari Raya Iduladha, pada 29 Juni 2023 mendatang," katanya, Rabu (21/6/2023).

Kata Sutrisno, dari kelima sapi yang dibeli Jokowi, yang terbesar adalah sapi jenis limosin.

Berat sapi limosin milik Sutrisno yang dibeli Jokowi beratnya mencapai 1,042 ton.

"Sapi limosin yang dibeli Pak Jokowi namanya Bambo," ujarnya.

Rencananya, Bambo akan dikirim ke Solo pada H-1 Iduladha.

“Saya kan pengusaha ternak ya, jadi kalau ternak saya dibeli Pak Presiden ya senang sekali, ya,” kata Sutrisno ketika ditemui Tribunmuria.com di kandang dekat rumahnya, Rabu (21/6/2023) sore.

Sutrisno menambahkan, saat ini dirinya masih menunggu kabar lebih lanjut mengenai proses pembelian itu, termasuk negosiasi harga dan lain-lainnya.

Meskipun demikian, dia terus berjuang merawat sapi-sapinya tersebut agar tetap sehat.

Sutrisno bercerita, dirinya sudah merawat Bambo sejak setahun lalu saat masih berumur dua tahun dan masih berbobot sembilan kuintal.

Dia menerangkan bahwa sapinya masuk seleksi dari Pemprov Jateng untuk masuk kategori hewan kurban yang hendak dibeli Jokowi.

Kendala merawat Bambo, minta sering dimandikan

Seorang peternak sapi warga Desa Mendiro, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Sutrisno, sedang memandikan sapi limosin berbobot 1,042 ton, miliknya di kandang dekat rumahnya, Rabu (21/6/2023) sore. Sapi berjenis limosin tersebut merupakan satu di antara lima sapi miliknya yang rencananya akan dibeli Presiden Jokowi untuk kurban saat Iduladha 2023 di Solo.
Seorang peternak sapi warga Desa Mendiro, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Sutrisno, sedang memandikan sapi limosin berbobot 1,042 ton, miliknya di kandang dekat rumahnya, Rabu (21/6/2023) sore. Sapi berjenis limosin tersebut merupakan satu di antara lima sapi miliknya yang rencananya akan dibeli Presiden Jokowi untuk kurban saat Iduladha 2023 di Solo. (TribunMuria.com/Rezanda Akbar D)

Berbagai kendala yang dia alami yaitu perawatan Bambo yang membutuhkan perhatian lebih dibanding sapi-sapi lainnya.

“Karena badannya besar maka harus sering dimandikan tiga kali sehari, sekali mandi durasinya setengah jam."

"Kalau tidak dimandikan, maka badannya menjadi lebih hangat dan tidak mau makan,” kata dia.

Selain itu, risiko lain yang harus Sutrisno waspadai yaitu saat membawa Bambo berjalan di luar kandang.

Pasalnya, dengan badan yang besar maka tumpuan kakinya pun semakin lemah.

“Pelihara sapi ini risikonya juga besar, terutama di tumpuan kakinya."

"Kalau jalan ini harus lewat jalan yang tidak banyak kerikilnya,” imbuh dia.

Terkait harga, Sutrisno mematok sapi terbesarnya seharga di atas Rp100 juta.

Sebagai informasi, Sutrisno mengaku hewan ternaknya sudah pernah dibeli Jokowi untuk kurban.

Bahkan, tercatat sudah empat kali sejak 2019 lalu.

Terkait wabah PMK serta Lumpy Skin Disease yang saat ini masih ada di Kabupaten Semarang, Sutrisno mengatakan bahwa dirinya berupaya memisahkan sapi-sapinya di kandang yang berbeda.

Sapi-sapi lain miliknya dititipkan ke kandang milik rekannya untuk mencegah risiko penularan penyakit hewan tersebut.

Masa-masa kurang menyenangkan bagi dirinya, yakni ketika wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak pada 2022 lalu.

Dia mengaku empat sapinya mati dan tidak bisa dipotong.

“Itu masa terberat saya sebagai peternak sapi, ruginya sampai miliaran rupiah,” pungkas dia. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved