Berita Wonosobo

Lewat Model Padat Karya, Ganjar Ajak Ribuan Perangkat Desa Sejahterakan Masyarakat

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kades dan perangkat desa di Jateng menyejahterakan masyarakat, di antaranya melalui program padat karya.

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam Harlah ke-17 dan Pelantikan Pengurus PPDI Provinsi Jawa Tengah di Alun-alun Wonosobo, Selasa (20/6/2023). Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta kades dan perangkat desa menyejahterakan masyarakat, di antaranya melalui program padat karya. 

TRIBUNMURIA.COM, WONOSOBO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta perangkat desa dan kepala desa di Jawa Tengah agar kompak membangun desa dan daerahnya.

Termasuk dalam penggunaan anggaran desa dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Serta, gotong royong menyejahterakan masyarakat desa, salah satu modelnya adalah pemanfaatan dana desa lewat program padat karya.

Hal ini disampaikan Ganjar saat memberikan sambutan dalam Harlah ke-17 dan Pelantikan Pengurus PPDI Provinsi Jawa Tengah di Alun-alun Wonosobo, Selasa (20/6/2023).

“Karena beberapa desa itu anggaran ini dieksekusi dengan model-model padat karya, sehingga banyak orang bekerja,” kata Ganjar seusai bertemu lebih dari 3.000 perangkat desa, dalam kesempatan itu.

Adapun, Ganjar telah menggulirkan bantuan keuangan (bankeu) untuk desa pada 2023 senilai Rp1,7 triliun.

Bantuan tersebut untuk pembangunan fisik maupun nonfisik yang diprioritaskan guna menggenjot perekonomian warga pasca Covid-19.

Ganjar mengatakan, dana tersebut bisa digunakan kades dan perangkat desanya untuk menerapkan program padat karya agar warga desa menjadi masyarakat yang berdaya.

Selain itu, Ganjar menyebut masyarakat yang tidak bekerja merupakan salah satu indikator kemiskinan. Sehingga program padat karya sekaligus bisa menurunkan angka kemiskinan di desa.

“Terbayangkan kalau dana desanya ada, bantuan dari kabupaten ada, dari provinsi ada, dari pusat ada, dikelola semuanya, wah itu masyarakat miskin akan terentaskan,” tandas Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar menekankan pentingnya peran perangkat desa dalam percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di Jateng.

Pasalnya perangkat desa merupakan pihak yang paling mengerti kondisi desa.

“Karena mereka orang yang sangat tahu juga data yang ada di masyarakat."

"Berapa penyandang disabilitasnya, berapa kandungan yang bermasalah untuk ibu yang hamil, berapa masyarakat yang belum punya jamban, dan seterusnya. Mereka yang paling tahu,” katanya.

Oleh karena itu, Ganjar berpesan kepada seluruh perangkat desa untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya dengan cara menghadirkan layanan mudah, murah, cepat, serta pengelolaan dana desa yang baik.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved