Berita Kudus
Dispertan Kudus Periksa Ratusan Hewan Ternak di Pasar Gulang, Semprotkan Cairan Desinfektan
Petugas Dispertan Kudus periksa ratusan ternak calon hewan kurban di Pasar Gulang. Petugas juga menyemprotkan cairan disinfektan di pasar.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus mengerahkan sejumlah petugas untuk memeriksa ratusan hewan ternak di Pasar Hewan Gulang, Kecamatan Mejobo, Minggu (18/6/2023).
Petugas juga menyemprotkan cairan desinfektan di seluruh area pasar. Dengan tujuan untuk mencegah ancaman virus LSD dan PMK.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo mengatakan, pemeriksaan kesehatan menyasar semua jenis hewan ternak yang dijual-belikan di Pasar Hewan Gulang.

Mulai dari sapi, kerbau, kambing, dan domba dengan cara sampling.
Dia menjelaskan, pemeriksaan diawali dengan penyemprotan cairan desinfektan di seluruh sudut penjuru pasar.
Setelah itu, petugas dari tim dokter hewan melakukan pemeriksaan fisik hewan untuk memastikan hewan ternak yang diperjual-belikan sudah layak dijadikan hewan kurban dan terhindar dari ancaman virus.
Baca juga: Hewan Terjangkit LSD Boleh Dijadikan Hewan Kurban? Begini Penjelasan MUI Kudus
Baca juga: Ihwal Eartag pada Hewan Kurban, Dispertan Kudus: Label di Telinga Dapat Dilacak Riwayatnya
"Kami tegaskan jangan sampai ada hewan ternak yang terlewatkan."
"Supaya hewan ternak yang dijual sebagai hewan kurban dalam keadaan aman. Kita maksimalkan terus upaya pencegahan ini jelang Iduladha," terangnya.
Sementara itu, lanjut Didik, upaya penyemprotan dan pemeriksaan hewan dimaksudkan guna memutus rantai penyebaran virus PMK dan LSD.
Pihaknya juga memastikan stok hewan kurban di Kota Kretek aman tahun ini dan terbebas dari virus.
Kepala Bidang Peternakan pada Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan menambahkan, populasi hewan ternak yang diperjual-belikan di Pasar Hewan Gulang mencapai lebih dari 400 ekor.
Saat ini jelang Iduladha didominasi kambing atau domba dan kerbau.
Sementara jumlah sapi tidak terlalu banyak seperti pada hari-hari biasa.
Agus menyebut, populasi hewan ternak di Kabupaten Kudus diprediksi meningkat hingga 20 persen setiap menjelang Hari Raya Kurban.
Pihaknya pun lebih intens melakukan pengecekan secara masif di pasar hewan, dan peternakan yang ada.
Dengan cara mengecek kondisi fisik hewan ternak untuk mengetahui pasti kondisi kesehatan hewan.
"Selain pengecekan apakah ada indikasi terpapar PMK dan LSD, kami juga lakukan pengecekan kondisi hewan ternak yang sudah layak dijadikan hewan kurban."
"Meliputi apakah ada cacat fisik, segi usia (Powel), dan kesehatan fisik hewan," ujarnya.
Agus meminta kepada pedagang atau peternak hewan jika ditemukan hewan ternak dalam keadaan kurang sehat agar dilakukan treatmen.
Pihaknya juga aktif melakukan vaksinasi PMK dan LSD dengan memanfaatkan dosis vaksin tersisa.
Seorang pembeli, Subadi membawa pulang empat ekor sapi dari Pasar Hewan Gulang dalam sehari.
Empat ekor sapi tersebut dibelinya untuk kurban dengan harga Rp23 juta, Rp28 juta, Rp27 juta, dan satu ekor dibandrol Rp18 juta.
"Harganya sudah mulai naik, sudah mulai mahal. Bisa jadi mendekati Iduladha nanti bisa lebih mahal," kata dia.
Subadi berharap, hewan kurban pada tahun ini terbebas dari ancaman virus PMK dan LSD.
Supaya pelaksanaan penyembelihan hewan kurban bisa berjalan dengan lancar dan meriah. (Sam)
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.