Berita Kudus

Puluhan Sineas Muda Ikuti Kemah Budaya, Screening Film Hingga Lokakarya Kebudayaan di KBPW

Kemah Budaya Muria Culture Camp 2023 menjadi daya tarik bagi para sineas muda dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Kemah Budaya Muria Culture Camp 2023 yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Kemah Budaya Muria Culture Camp 2023 menjadi daya tarik bagi para sineas muda dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Kemah budaya ini terselenggara di Kampung Budaya Piji Wetan Kudus.

Kegiatannya berupa kemah alam terbuka, pendalaman materi perfilman, screening film dan penanaman pohon untuk kelestarian lingkungan.

Tak kurang dari 30 peserta yang sudah mempunyai draft proposal film bertema folklor Muria digembleng dalam kegiatan ini.

Targetnya mereka mampu dalam pembuatan projek film berbasis folklor. 

Sebelumnya, mereka juga mengikuti lokakarya kebudayaan lewat seminar kebudayaan, kunjungan produksi film, hingga screening film folklor dan materi-materi perfilman. 

Ketua Kampung Budaya Piji Wetan Kudus, Muchammad Zaini mengatakan Kemah Budaya Muria ini dimaksudkan untuk mengajak generasi muda untuk mengenali kearifan lokal lewat visualisasi digital.

Hal ini menurut Zaini, juga tidak sebatas perlombaan film saja, melainkan juga menjadi media untuk melestarikan kekayaan muria baik itu cerita, sejarah, seni, lingkungan dan berbagai potensi di Muria.

"Ini adalah gerakan untuk mengajak anak muda menjadi subjek dalam pemajuan kebudayaan," ucap Zaini, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Majukan Potensi Lokal, Kampung Budaya Piji Wetan Kudus Bikin Wadah Promosi Hasil Karya Warga

Baca juga: Mengintip 31 Kaligrafi dalam Pameran Festival Takjil 2023 di Kampung Budaya Piji Wetan Kudus

Baca juga: Festival Folklor Muria 2023 Semangati Sineas Muda di Kudus, Event Digelar Mei Hingga Juni

Langkah-langkah yang melibatkan banyak anak muda dalam pemajuan kebudayaan ini teraplikasi dalam pembuatan film berbasis folklor muria.

 

Aktivasi punden dan belik melalui penanaman bibit pohon, pembersihan sampah di sekitar lokasi hingga residensi film folklor.

"Harapan kami, anak-anak muda yang ikut kemah budaya ini, memunculkan keresahan-keresahan terhadap lingkungan sekitarnya, keresahan itu saya yakin akan menjadi karya yang luar biasa," ungkap Zaini.

Ia berharap pelaksanaan kemah budaya ini dapat melahirkan para sineas muda yang peka dan peduli terhadap sejarah dan folklor di sekitarnya. 

Dia juga mengapresiasi semangat dan ide-ide kreatif dari para peserta yang ingin mengangkat folklor agar pesan-pesan dan nilai lokal yang ada bisa tersampaikan ke masyarakat.

Salah satu peserta, Sineas asal Jepara, Adamifa Sobirin mengungkapkan bahwa kegiatan kemah budaya ini sangat menarik dan merupakan hal baru baginya. 

Menurutnya, folklor yang diangkat dalam film memang sangat penting.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved