Berita Kudus
Festival Folklor Muria 2023 Semangati Sineas Muda di Kudus, Event Digelar Mei Hingga Juni
Cerita rakyat atau folklore dipandang sebagai sesuatu yang kuno dan jauh dari generasi muda. Padahal banyak nilai yang terkandung di dalamnya.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Cerita rakyat atau folklore dipandang sebagai sesuatu yang kuno dan jauh dari generasi muda. Padahal banyak nilai yang terkandung di dalamnya.
Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) mengajak anak muda dan generasi saat ini untuk mengenal lebih dekat tentang folklor yang ada di sekitarnya, terutama di Kawasan Muria.
Melalui event Muria Culture Camp dan Festival Folklor Muria 2023, KBPW ingin agar masyarakat dapat memandang folklor sebagai hal yang asik, menarik, sekaligus kaya akan nilai-nilai dan falsafah hidup.
Event yang akan berlangsung sejak Mei dan pada puncaknya bulan Juni 2023, KBPW mewadahi para sineas muda di Kudus dan sekitarnya untuk terlibat dalam mengalihmediakan folklor menjadi sebuah karya film.
Koordinator KBPW, Muchammad Zaini memandang film sebagai salah satu media yang cukup diminati banyak anak muda serta bisa menjangkau banyak pihak. Lebih dari satu, folklor yang dikemas lewat media film, kata Zaini, dapat lebih mudah diterima oleh generasi muda saat ini.
"MCC dan Festival Film Folklor ini bisa menjadi wadah untuk memunculkan sineas muda di Kudus dan sekitarnya, yang tentunya juga bisa memperkaya khasanah perfilman di Indonesia," kata Zaini, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Mengintip 31 Kaligrafi dalam Pameran Festival Takjil 2023 di Kampung Budaya Piji Wetan Kudus
Baca juga: Mbutik Karya Sineas Asal Brebes Raih 3 Penghargaan Internasional, Potret Hidup Petani Bawang Merah
Baca juga: Ingin Munculkan Sineas Muda di Blora, MKKS Gelar Workshop Sinematografi untuk Pelajar SMP
Menurut Zaini, masih banyak folklor di Muria yang belum terangkat dan terdokumentasikan dengan baik.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak para pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum untuk menggali lebih banyak tentang folklor kemuriaan.
"Selain itu, supaya cerita tutur yang salah kaprah dan tidak sesuai dengan falsafah Sunan Muria bisa direkonstruksi lagi menjadi hasanah yang baru," tambahnya.
Program Kemah Budaya dan Festival Film Folklore ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mengeksplorasi potensi dan berkarya.
Lewat sarana lokakarya, dialog, konsultasi hingga mentoring yang dibalut dalam kemah budaya dan festival film foklor ini, diharapkan pula dapat mendorong lebih banyak pihak untuk terlibat dalam pemajuan kebudayaan di kawasan Muria.
"Dalam program ini nantinya kami menargetkan bakal banyak tercipta film-film berbasis konten Kemuriaan
yang mampu menginspirasi publik luas. Sebab, tidak dimungkiri bahwa Kudus juga menyimpan banyak kekayaan tradisi, Budaya, falsafah dan ajaran yang penuh makna," tandasnya.
Berdasarkan rencana, Kemah Budaya atau Muria Culture Camp bakal digelar pada tanggal 3-7 Juni 2023. Sementara Pengiriman Karya (Open Submission) pada Festival Film Folklor Muria ini dimulai pada tanggal 3 Mei s.d 31 Mei 2023 pukul 23.59 WIB. (Rad)
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.