Berita Jepara

Winara, Kisah Perempuan yang Berjuang di Tengah Himpitan, Pentas Teater Tuman Unisnu Jepara

Setelah 5 tahun, Teater Tuman kembali menggelar pentas akbar di Gedung MWC NU Kompleks Kampus Unisnu Jepara. Mengangkat judul 'Winara'.

Dok Teater Tuuman
Salah satu adegan dalam pementasan teater berjudul Winara, Jumat (26/5/2023). Naskah ini dipentaskan oleh Teater Tuman dan disutradarai oleh Robit. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Setelah sekira lima tahun tidak memproduksi pertunjukkan skala besar, Teater Tuman (Tukul Manfaat) kembali menggelar pentas si Gedung MWC NU Kompleks Kampus Unisnu, Jumat (26/5/2023) semalam.

Terakhir kali mereka menggelar pentas pada 2018 lalu dengan naskah Duh dan Kan.

Kelompok teater kampus itu mementaskan naskah berjudul Winara.

Pertunjukkan ini juga dipadati sekira 300 penonton yang sebagian dari kalangan mahasiswa.

Naskah tersebut merupakan gubahan Ahmad Robit Himami, yang tak lain pelaku seni teater kawakan di Jepara.

Ia juga menyutradarai pementasan ini. 

Ihwal naskah, ia menyebut naskah ini muncul dari kegelisahannya terhadap lingkungan sekitar, meskipun ada beberapa tambahan imajinasinya.

"Banyak point yang saya adopsi dari apa yang saya lihat dan temui, tentu dengan imbuhan bumbu," ujar pria yang akrab disapa Yi Robit itu.

"Yang ingin saya sampaikan utamanya adalah tentang perihal feminisme," katanya.

Pertunjukan berjalan kurang lebih selama dua jam, dengan memainkan sebanyak 11 aktor yang dengan ciamik bermain diatas panggung.

Cerita tersebut menyoal masalah keluarga di tengah himpitan ekonomi. Juga bagaimana perempuan bertahan hidup saat gaji sebagai buruh pabrik.

Judul naskah ini diambil dari nama tokoh cerita, yakni Winara. Ia lahir dari rahim ibunya, yang merupakan hasil hubungan di luar pernikahan.

Wara (nama panggilan sayang dari ibunya) tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang kurang sempurna, beriringan deru tangisan ibunya dari pertengkaran dengan ayah tirinya.

Dalam keluarga yang sederhana, Yanti (ibu Wara) terpaksa menjadi tulang punggung keluarga semenjak suaminya (Supar) berhenti bekerja dan terjebak dalam lubang judi online slot, hingga melupakan tanggung jawab terhadap istri dan anak tirinya (Wara).

Menjadi buruh pabrik, bagi Yanti gajinya belum mampu untuk memenuhi biaya hidup dan kebutuhan keluarganya.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved