Berita Semarang

Sosok Sevolana Bondan Sirait Anak Penjaga Kubur, Lulusan Terbaik SMKN Jateng, Bisa Kuliah di UI

Sosok Sevolana Bondan Sirait, anak penjaga kubur, menjadi wisudawan terbaik SMKN Jateng kampus Purbalingga. Kini, Sevolana bisa lanjutkan kuliah di UI

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Gubernur Ganjar Pranowo menyalami Sevolana Bondan Sirait, anak dari Turiman seorang penjaga kubur (penjaga makam), yang menjadi lulusan terbaik SMKN Jateng kampus Purbalingga, saat wisuda di SMKN Jateng kampus Semarang, Kamis (25/5/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Turiman tak mampu menyembunyikan rasa bangga saat menyaksikan putranya yang bernama Sevolana Bondan Sirait, dinobatkan sebagai lulusan terbaik SMKN Jawa Tengah kampus Purbalingga.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga makam ini mengaku sangat bahagia, putranya bisa menyelesaikan sekolah dengan nilai tertinggi.

Bondan merupakan satu di antara 258 lulusan SMKN Jawa Tengah, yang berasal dari kampus Semarang, Pati, dan Purbalingga yang diwisuda, Kamis (25/5/2023).

Gubernur Ganjar Pranowo menyalami Sevolana Bondan Sirait, anak dari Turiman seorang penjaga kubur (penjaga makam), yang menjadi lulusan terbaik SMKN Jateng kampus Purbalingga, saat wisuda di SMKN Jateng kampus Semarang, Kamis (25/5/2023).
Gubernur Ganjar Pranowo menyalami Sevolana Bondan Sirait, anak dari Turiman seorang penjaga kubur (penjaga makam), yang menjadi lulusan terbaik SMKN Jateng kampus Purbalingga, saat wisuda di SMKN Jateng kampus Semarang, Kamis (25/5/2023). (Istimewa)

Acara wisuda dan pelepasan dihadiri langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, serta lebih dari 30 petinggi perusahaan dalam negeri.

"Saya sangat senang dan bangga karena anak saya lulus dan menjadi lulusan terbaik di SMKN Jawa Tengah di Purbalingga," ujar Turiman.

Warga Desa Kedungwringin, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas itu bahkan tidak bisa menggambarkan perasaan hatinya, saat menyaksikan Gubernur Ganjar memberi penyematan lulusan terbaik kepada anaknya.

"Saya tidak bisa berbicara apa-apa. Saya senang dan bangga," lanjutnya.

Ia menceritakan, SMKN Jawa Tengah telah membukakan pintu kesempatan bagi anaknya itu untuk meraih cita-cita dan masa depan yang baik.

Sebab, tanpa SMKN Jawa Tengah, dia tidak akan mampu menyekolahkan anaknya.

"Kalau tidak ada SMKN Jateng, mungkin anak saya hanya lulusan SMP."

"Karena saya hanya penjaga makam di desa, tidak ada biaya untuk sekolahkan anak," ungkap Turiman.

SMKN Jawa Tengah, terangnya, benar-benar akses pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu.

Mulai dari biaya pendidikan, seragam, makan hingga asrama.

"Sekolahnya gratis, semuanya gratis. Seragam, sepatu, alat tulis, makan sampai asrama gratis," imbuhnya.

Ia juga mengaku bahwa sikap dan perilaku putranya mengalami perubahan positif sejak bersekolah di SMKN Jawa Tengah.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved