Berita Kudus

5 Anak di Kesambi Kudus Terjangkit DBD, Semuanya Opname, Dinkes Lakukan Fogging

Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) atau DKK Kudus, melakukan fogging di Desa Kesambi, setelah temuan 5 anak terjangkit DBD di desa setempat.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Petugas melakukan fogging di sejumlah rumah di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Rabu (24/5/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Lebih dari 80 rumah di RT 1 dan 2, RW 1 Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, di-fogging oleh tenaga kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat.

Fogging dilakukan pada, Rabu (24/5/2023) dengan melibatkan lima petugas menyisir rumah-rumah, selokan, dan beberapa tempat lain.

Pengasapan dilakukan pasca-ditemukan kasus lima anak terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

Petugas melakukan fogging di sejumlah rumah di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Rabu (24/5/2023).
Petugas melakukan fogging di sejumlah rumah di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Rabu (24/5/2023). (Istimewa)

Bahkan, semuanya harus dirawat di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas dan rumah sakit. 

Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Sutejo mengatakan, dari lima kasus tersebut, beberapa di antaranya masih dirawat.

Pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan untuk segera menindaklanjuti temuan kasus DBD di wilayah Kabupaten Kudus, guna mencegah hal-hal yang tidak dinginkan.

Utamanya mencegah timbulnya korban jiwa dampak DBD

"Fogging ini perlu karena sudah banyak warga yang terjangkit DBD."

"Kami koordinasi dengan DKK agar turun tangan menangani kasus ini."

"Supaya, tidak meluas ke beberapa daerah lain," terangnya. 

Sutejo menyebut, penanganan DBD ini menjadi tanggungjawab bersama.

Baik pemerintah daerah, maupun masyarakat. 

Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup yang bersih dan sehat, menjaga kebersihan lingkungan dan rumah tinggal untuk mewaspadai potensi timbulnya kasus DBD

Mengingat DBD ini merupakan salah satu jenis penyakit yang membahayakan.

Sehingga perlu diantisipasi bersama agar tidak menimbulkan korban jiwa di Kota Kretek.

"Masyarakat harus ambil peran, jangan berdiam diri. Upayakan lingkungan bersih dari jentik-jentik, harus mau mengupayakan untuk mencintai lingkungan."

"Dan kami harap, sosialisasi dari tenaga kesehatan perlu ditingkatkan agar masyarakat semakin sadar soal kebersihan lingkungan," ujarnya. (Sam)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved