Berita Blora

Menyelami Suasana Blora Tempo Doeleo melalui 23 Lukisan Monokrom Totok Pekik di Joglo Herman

Menikmati 23 lukisan monokrom Totok Pekik di Joglo Herman, membawa ingatan dan nostalgia pada suasana sudut-sudut kota Blora tempo dulu.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Beberapa pengunjung tampak melihat lukisan tentang sudut jalanan Blora tempo dulu hasil karya Totok Pekik yang dipamerkan di Joglo Herman Jetis, Jumat (19/5/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Sebanyak 23 lukisan monokrom tentang sudut jalanan 'Blora tempo doeloe' dipamerkan di rumah Joglo Herman atau rumah literasi Blora (Ruli).

23 lukisan Rahmanto Rahmat Ibrohim yang dikenal sebagai Totok Pekik itu dipajang dan dipamerkan dari 19 Mei - 21 Mei 2023 mendatang.

Tampak beberapa pengunjung menikmati hasil karya berupa lukisan monokrom itu.

Beberapa pengunjung tampak melihat lukisan tentang sudut jalanan Blora tempo dulu hasil karya Totok Pekik yang dipamerkan di Joglo Herman Jetis, Jumat (19/5/2023).
Beberapa pengunjung tampak melihat lukisan tentang sudut jalanan Blora tempo dulu hasil karya Totok Pekik yang dipamerkan di Joglo Herman Jetis, Jumat (19/5/2023). (TribunMuria.com/Ahmad Mustakim)

Mereka seakan-akan diajak kembali ke kondisi Blora di masa lalu dengan melihat lukisan minyak di atas kanvas.

Beberapa objek khas Blora yang dilukiskan itu diantaranya adalah lukisan Tugu Pancasila yang langsung dikoleksi oleh Kepala BPPKAD Blora Slamet Pamudji, lalu Jembatan Bangkle yang dikoleksi Dirut PT. Bank BPR BKK Blora Puguh Haryono.

Juga objek yang sudah beralih fungsi seperti Stasiun Blora yang saat ini berada di depan kawasan Blok T Blora.

"Lukisan ini berawal dari masukan teman-teman seangkatan saya angkatan 82 SMAN 1 Blora."

"Kami merasakan ada sesatu yang hilang yang ada di kondisi sekarang," ungkap Totok Pekik kepada tribunmuria.com, Jumat (19/5/2023).

"Seperti bakul arumanis, lalu bakul krupuk yang dipikul, pokoknya jaman ketika masih murni dan belum terkontaminasi dengan teknologi," tambah Totok Pekik.

Salah seorang pengunjung bernama Prayitno yang menjadi guru Seni Lukis di SMPN 1 Blora tampak menikmati hasil karya pria yang saat ini sudah berdomisili di Kota Ukir Jepara itu. 

Dia mengaku seperti membayangkan kembali jaman ketika dia masih muda.

"Minimal ini dapat mengingatkan kondisi jaman dahulu. Busnya masih Patmo dan Sedayu."

"Warung Kajang Ijo ini juga yang terkenal dulu," ungkapnya sembari menunjukkan beberapa lukisan yang ditontonnya.

Sementara itu, Nur Indriatno yang merupakan salah satu penggagas adanya pameran tersebut mengungkapkan bahwa apa yang dilukiskan rekannya itu adalah kondisi sudut jalanan Blora di masa tahun 70 hingga 80-an sesuai ingatan dari pelukis.

Pameran tersebut menurutnya bisa menjadi salah satu usahanya untuk membangun karakter dengan melihat Blora di masa lalu.

"Kalau dalam karya seni itu kan tidak ada salah dan benar ya. Jadi mungkin saja tidak seperti yang dilukiskan."

"Tapi minimal bisa membangkitkan kembali memori di masa lalu," terangnya.

"Seperti lukisan pemotor yang melintas di saat hujan dan nyiprati orang jalan dan menunjukkan kalau pemotor itu minta maaf," tambahnya.

Pria yang akrab disapa Nonot itu berharap, adanya pameran lukisan itu dapat memantik para pelaku seni di Blora untuk lebih berani dalam berkarya dan memamerkan karyanya.

"Kami fokusnya di empat bidang. Seni, Budaya, Pendidikan, serta lingkungan."

"Kalau memang ada pelaku seni yang mau berkolaborasi, kami terbuka," pungkasnya.

Bagi Anda yang ingin menyelami suasana sudut-sudut kota Blora tempo doeloe, silakan datang dan nikmati 23 lukisan monokrom Totok Pekik di Joglo Herman, hingga 21 Mei 2023. (kim)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved