Berita Kudus

Hindun Anisah Targetkan Warga Jateng Usia Produktif Bisa Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi

Stafsus Menaker Hindun Anisah Targetkan Warga Jateng Usia Produktif Bisa Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi, Sehingga Bisa Terserap Dunia Industri

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
Staf khusus Menteri Ketenagakerjaan, Hindun Anisah. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Usia produktif di Jawa Tengah ditarget bisa mengikuti pelatihan berbasis kompetensi yang digelar oleh Kementerian Ketenagakerjaan. 

Pelatihan tersebut sarat akan kecakapan dan kompetensi yang terukur, sehingga seusai pelatihan peserta memiliki kecakapan yang bisa diandalkan industri maupun dunia usaha.

Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Hindun Anisah.

"Pelatihan berbasis kompetensi ini kami masifkan untuk akselerasi peningkatan kompetensi di masyarakat," ujarnya saat sosialisasi pelatihan berbasis kompetensi di Gedung Muslimat Kudus, Rabu (17/5/2023).

Hindun mengatakan, setelah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi diharapkan para peserta bisa terserap ke dunia industri.

Kalau memang tidak, setidaknya kecakapan dari hasil pelatihan bisa digunakan untuk usaha sendiri.

"Selain peserta dibekali dengan keterampilan, mereka juga akan mendapat sertifikat yang sangat berguna," kata Hindun.

Hindun melanjutkan, dalam setiap pelatihan masing-masing kelas ada 16 peserta. Di situ sudah lengkap dengan alat dan mentornya.

"Di Jawa Tengah ada dua balai besar ada dua balai besar pelatihan di Solo dan Semarang, target kami ada puluhan ribu usia produktif yang dilatih," kata Hindun.

Sementara Koordinator Pemberdayaan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang Raden Rohadijanto mengatakan, pihaknya mendapat amanat dari Kementerian Tenaga Kerja untuk menyelenggarakan pelatihan berbasis minat.

Misalnya untuk pelatihan berbasis minat tersebut yang saat ini diselenggarakan yaitu pelatihan fashion teknologi dan bisnis manajemen.

"Pelatihan yang kami selenggarakan dipadukan dengan kebutuhan usaha dan kebutuhan industri," kata Raden.

Di antara dua pilihan itu yang paling banyak peminat yaitu fashion teknologi.

Mereka para pesertanya merupakan para calon desainer yang ingin menambah wawasan dan kecakapan.

Tidak lupa mereka juga berharap bisa mendapat sertifikat yang dikeluarkan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang bisa menjadi salah satu bukti kecakapan. (goz)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved