Berita Jepara

Komisi XI DPR RI dan BI Dorong Ponpes di Jepara Garap Sektor Ekonomi, Siap Fasilitasi Badan Usaha

Sinergi antara BI, perbankan, dan DPR RI mendorong ponpes untuk masuk sektor ekonomi. Upaya itu juga sekaligus akan memperbesar khidmat pesantren

Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi QRIS sebagai alat pembayaran digital yang digelar di Hall Hotel Jepara Indah Jepara, Selasa (18/4/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA -  Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKB, Fathan Subchi menyampaikan jajarannya mendorong kalangan pondok pesantren untuk masuk sektor ekonomi. Upaya itu dinilainya juga sekaligus akan memperbesar khidmat pesantren bagi masyarakat sekitar.

Terkait hal itu, Fathan Subchi menilai digitalisasi penting untuk pondok pesantren. Langkah ini dinilainya bisa mendorong kemajuan lembaga pendidikan di lingkungan pondok pesantren.

Selain mempermudah urusan administratif, digitalisasi pesantren juga dapat mendorong atau memacu kreatifitas santri dalam menghadapi tantangan dunia yang serba digital.

Digitalisasi pesantren juga akan mempermudah akses bagi ponpes maupun santri dalam mengembangkan potensi yang ada. Termasuk untuk branding atau mengenalkan pesantren, juga memberikan ruang sekaligus peluang dalam usaha-usaha yang dijalankan pondok pesantren.

Fathan Subchi mengatakan, sinergi antara BI, perbankan, dan DPR RI mendorong dunia pondok pesantren untuk masuk sektor ekonomi. Melalui akses pembiyaan dan digitalisasi keuangan akan memperbesar khidmat pesantren ke masyarakat sekitar. 

''Digitalisasi keuangan ini salah satunya. Aspek yang lain akan kita buka semua,'' kata politisi PKB ini saat kegiatan edukasi dan sosialisasi QRIS Sebagai alat pembayaran digital di Hall Hotel Jepara Indah Jepara, Selasa (18/4/2023).

Kegiatan edukasi dan sosialisasi QRIS ini merupakan hasil sinergi antara Komisi XI DPR RI dan Bank Indonesia. Kegiatan ini juga menghadirkan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PCNU Jepara, Kiai Saiful Rijal, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kiai Roshif Arwani dan ratusan kiai serta pengasuh ponpes se-Kabupaten Jepara.

Baca juga: Kemenag Terapkan Digitalisasi, Upayakan Peningkatan Pelayanan Publik kepada Masyarakat

Baca juga: Wujudkan Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren, BRI Bekali Pelatihan Cabut Duri Ikan Bandeng

Baca juga: Pondok Pesantren Diharapkan Berkembang dan Mampu Menyelaraskan Tantangan Zaman

Komisi XI DPR RI dengan Bank Indonesia akan segera membuka peluang lain seperti pembinaan dan pembiayaan untuk ratusan pondok pesantren di Jepara.

''Kami akan lihat potensinya, apakah masuk ke BMT atau usaha yang lain. Kita akan buka akses pembiayaannya,'' imbuh Fathan. 

Sementara itu, Kepala Divisi Sistem Pembayaran - PUR Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Dedy Irianto mengatakan pihaknya siap memfasilitasi bisnis dan usaha pondok pesantren di Jepara.

Melalui Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PCNU Jepara, BI meminta agar mengklasifikasikan lima kebutuhan terbesar santri dan menjadikannya bisnis untuk menguatkan ekonomi di lingkungan pondok pesantren.

''Kami siap memfasilitas mulai dari pembiayaan, bahkan pada skala besar bisa saling memenuhi antar pesantren,'' kata Dedy Irianto.

Menurutnya, BI memiliki tugas stabilisasi ekonomi hingga pada sistem pembayaran. Digitalisasi pada transaksi keuangan melalui QRIS hingga pemberdayaan pesantren melalui RMI adalah bagian dari tugas BI.

Sehingga, dilaksanakan sosialisasi di Jepara bersama RMI dan FKPP.

''Tugas-tugas kami jalankan dan kami laporkan pada Komisi XI DPR RI,'' terangnya.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved