Berita Demak
Sate Keong di Festival Megengan Banyak Diburu, Penanda Mulainya Bulan Ramadan di Wilayah Demak
Banyaknya warga memburu kuliner sate keong di bazar kuliner Festival Megengan, jadi penanda masuknya waktu Ramadan di wilayah Kabupaten Demak.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, DEMAK - Sate keong pedas menjadi makanan khas Kabupaten Demak, sebagai tanda datangnya bulan suci Ramadan.
Diketahui bahwa setiap memasuki bulan Ramadhan Kabupaten Demak selalu menyelenggarkaan Festival Megengan.
Di dalam festival tersebut pasti ada berbagai kegiatan dan bazzar kuliner.
Banyak masyarakat Kabupaten Demak ketika datang ke Festival mengengan mencari kuliner sate keong pedas.
Satu di antaranya warga yang mencari sate keong di festival megengan, Setia Puspita.
Dia mengatakan bahwa hampir setia tahun datang dalam Festival Megengan, ketika datang pun ia selalu mencari sate keong.
"Setiap tahun saya ke festival ini, untuk beli sate keong soalnya suka dan jarang juga," kata Setia kepada Tribunjateng, Rabu (22/3/2023).
Dia menambahkan, lebih memilih kuliner khas Kabupaten Demak, yaitu sate keong dibandingkan kuliner yang lain ketika berkunjung di Festival megengan.
"Saya suka sate keong dan kebetulan makan khas Demak," ucapnya.
Kuliner sate keong tentunya tidak hanya sate saja melain ada menu masakan menjadi teman santapan sate keong yaitu, sayur lodeh ataupun opor.
Demikian yang disampaikan, Nurul dan Naning penjual sate keong di bazzar kuliner Festival Megengan.
Dia menyampaikan bahwa benar sate keong sudah menjadi ciri khas kuliner ketika jelang bulan puasa.
"Setiap bulan puasa pasti banyak yang nyari sate keong," kata Nurul dan Naning kepada Tribunjateng.
Dengan menggunakan bumbu pedas dengan campuran bumbu kacang, menjadi satu diantara opsi memakan sate keong, bila tidak menggunakan opor ataupun sayur lodeh.
"Bisa banyak pilihan, kalau sini sate keongnya pedas, dikasih bumbu kacang kalau tidak ingin pakek opor dan lodeh," ucapnya.
Untuk harga, Naning dan Nurul membandrol satu porsi sate keong yaitu Rp13 ribu, untuk sate keongnya saja hanya dihargai Rp3000 pertusuknya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa sate keong sudah ada dari sejak lama.
Hal serupa juga disampaikan Bupati Demak Eisti'anah.
Perempuan berhijab itu menyampaikan bahwa sudah sejak kecil memakan sate keong ketika menjelang Ramadan
"Benar waktu saya kecil sudah ada sate keong mungkin sudah dari kerajaan," kata Bupati Demak.
Dengan makanan khas sate keong ini, Bupati Demak mengajak seluruh masyarakat untuk bisa membeli dan menikmati kuliner yang ada di festival megengan ini.
Dia menyampaikan bahwa bazar kuliner ini akan dibuka selama bulan puasa.
"Jadi dibuka 30 hari bazar ini, banyak makanan di sini tentunya ada makan khas sate keong, jadi masyarkat langsung bisa kesini untuk membeli," ucap Bupati. (Ito)
Tak Bisa Nyalip di Kemacetan Demak, Sunarwan Pengusaha Kendal Tembak Pajero Pakai Pistol Glock |
![]() |
---|
Viral Pria Dikeroyok Sekelompok Orang Bersajam dan Stick Golf, Diduga di Pantura Demak |
![]() |
---|
Nasionalisme Mbah Sunipah: Pasang Bendera Lusuh di Rumah Terendam Rob, Didatangi Orang Tak Dikenal |
![]() |
---|
46 Hektare Hutan Mangrove 'Hilang' Ditelan Proyek Tol Semarang-Demak, Apa Dampaknya? |
![]() |
---|
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Demak, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat Sampaikan Pesan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.