Berita Kudus

Tiga Durian Didaftarkan Sebagai Buah Lokal Asli Kudus

Dispertanpangan Kudus mengajukan tiga jenis durian asal Menawan, Kecamatan Gebog sebagai varietas lokal.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
ILUSTRASI: Seorang pria sedang menata durian menjadi tumpukan. Pemkab Kudus berencana mendaftarkan tiga jenis durian sebagai buah lokal. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertanpangan) Kabupaten Kudus tengah mengajukan tiga jenis durian asal Menawan, Kecamatan Gebog sebagai varietas lokal asli Kudus.

Pengajuan dilalukan ke Kementerian Pertanian melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.

Tiga jenis durian yang diajukan yakni durian Kastubi dengan bentuk kecil, rasanya manis, dan isinya banyak.

Baca juga: Durian Monti Jumbo Seberat 12,4 Kilogram Sedot Perhatian Pengunjung Festival Durian Gunungpati

Kemudian durian Gondorio yang memiliki tekstur layaknya mentega, lalu durian Sayuti dengan rasa khas paduan antata pahit dan manis.

Untuk proses verifikasi lapangan dati kementerian, Dispertanpangan sudah menyiapkan tiga pohon indukan dengan kualitas terbaik.

Rata-rata pohon indukan tersebut usianya sudah lebih dari 25 tahun sampai 30 tahun.

Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dispertanpangan Kudus, Arin Nikmah, mengatakan, pengajuan klaim varietas lokal butuh waktu yang lama.

Sebab ada beberapa tahap dalam proses verifikasi. Namun pihaknya optimistis tetap ada yang bisa diklaimkan sebagai buah asli lokal Kudus di antara ketiganya.

"Paling tidak itu memakan eaktu dua tahun, karena ada beberapa tahap pengujian," kata Arin Nikmah.

Selain durian, pohaknya jiga mengajukan jambu air Menawan sebagai varietas lokal.

Pihaknya sudah menemukan dua pohon induk buah tersebut. Tinggal membutuhkan buah jambu air dengan kualitas terbaiknya.

"Karena proses pengujian membutuhkan buah dengan kualitas terbaik," katanya.

Sebelumnya alpukat Japan di Desa Japan, Kecamatan Dawe resmi menjadi buah lokal asal Kudus. Sertifikat varietas lokal saat ini masih dalam pengiriman.

Untuk proses verifikasi alpukat Japan, kata Arin, sejak 2021 dan selesai pada 2022. (Goz)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved