Berita Solo

Saat Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Sisakan Persoalan, Utang Mandor Rp145 Juta Belum Terbayar

Kemegahan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menyisakan persoalan bagi warga sekitar. Utang mandor proyek untuk makan pekerja Rp145 juta belum terbayarkan

|
TRIBUNMURIA.COM/MUHAMMAD SHOLEKAN
Suasana di sekitar kawasan Masjid Raya Syekh Zayed Solo pada, Selasa (3/1/2023). Para penjual penganan meraup untung meski masjid tersebut belum dibuka untuk umum, Rabu (4/1/2023). 

Ia mendengar, pembayaran proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed tersendat.

Bahkan tidak hanya uang untuk makan para pekerja di warungnya.

Gaji para pekerja juga banyak yang belum terbayar.

"Karena pembayaran kepending. Mereka mengajukan Rp 10 juta mereka nerima Rp 8 juta. Ada juga dikasih Rp 200.000," jelasnya.

Bahkan ada yang hanya dibayar sangat sedikit dari yang seharusnya.

"Mereka lembur sampai jam 11 malam tidak terbayarkan. Yang paling parah sekian puluh juta cuma dikasih Rp 200.000," terang Dian.

Selama dua tahun lebih utang itu tak terbayarkan.

Sampai saat ini ia berusaha menagih ke para mandor.

"Dua tahun lebih. Dibagi untuk material, tenaga, untuk warung."

"Mandornya sendiri mau pulang ke rumah aja takut enggak bawa uang," jelasnya. 

Jadi jujugan wisatawan, berkah untuk pedagang

Terpisah, keberadaan Masjid Raya Syekh Zayed Solo membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Satu di antaranya bagi Hartati (42) yang sehari-hari berjualan es cendol dawet di sekitar masjid.

Meski masjid belum dibuka untuk umum, desain dan keanggunan masjid itu menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin sekadar melihat atau berfoto di masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Dia tak menyangka, hasil jualan es dawetnya itu laku keras.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved